Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham BRIS Sempat Anjlok 6 Persen Pasca-merger, Ada Apa?

Kompas.com - 02/02/2021, 12:40 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham Bank BRI Syariah (BRIS) terjun 5,71 persen, Selasa (2/2/2021).

Melansir RTI, tengah siang ini saham BRIS ditutup pada level 2.640 atau turun 160 poin setelah sebelumnya berada pada level 2.800 per lembar saham. BRIS juga sempat terjun 6,4 persen pagi tadi di level 2.620.

Sementara itu, IHSG tengah sesi juga melemah pada level 6.065 atau turun tipis 0,03 persen.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, ada kecenderungan profit taking setelah kenaikan harga saham yang cukup banyak. Apalagi penantian akan merger Bank Syariah Indonesia (BSI) oleh investor sudah diresmikan kemarin.

“Kemarin kan market naik secara umum, kalau hari ini kita khawatir market koreksi dan rata-rata saham terkoreksi. Investor kemarin menunggu news tentang merger BSI, dan ini sudah terjadi, biasanya orang akan sell by news di pasar, saya pikir market akan koreksi,” kata Hans kepada Kompas.com.

Baca juga: Anak Usia 10 Tahun Ini Dapat Cuan Rp 44,8 Juta dari Saham GameStop

Hans juga mengatakan, penurunan saham BRIS juga terjadi akibat transaksi margin nasabah yang masih cukup banyak. Transaksi margin atau margin trading adalah fasilitas dari perusahaan sekuritas yang memungkinkan nasabah atau investor bisa membeli saham berkali-kali lipat dari jumlah dana yang dimiliki.

“Ada info yang mengatakan transaksi margin nasabah maisih cukup banyak, tentu orang ada yang square-square posisi di pasar,” kata dia.

Selain itu, sentimen terjadinya profit taking di reksadana saham juga menjadi sentimen negatif. Sepekan kemarin, kinerja reksadana saham turun 6,62 persen, dan reksadana campuran melemah 3,69 persen.

“Memang ada reduction di reksadana, dan saya pikir orang akan profit taking setelah kenaikan yang banyak. Dari Maret tahun lalu, ini kan belum setahun sudah naik banyak, dari 4.000, indeks naik sampai 6.000-an jadi ada profit taking di sana,” ucapnya.

Hingga siang ini, total transaksi BRIS mencapai Rp 666,4 miliar dengan volume 242,9 juta saham. Asing mencatatkan jual bersih sejumlah Rp 46,17 juta di seluruh pasar. Hans memproyeksikan saham BRIS akan bergerak pada kisaran Rp 2.920 per lembar saham hingga Rp 3.120 per lembar saham.

Baca juga: Nasabah Tetap Bisa Transaksi di ATM Bank Syariah Masing-masing Selama Integrasi BSI

Disclaimer: Artikel ini dibuat dengan tujuan bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com