Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Reksadana Anda Jeblok? Ini Penyebabnya

Kompas.com - 02/02/2021, 13:32 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja industri reksadana di awal tahun 2021 kurang mumpuni. Mengingat, sebagian besar jenis reksadana mengalami penurunan kinerja.

Berdasarkan data Infovesta Utama, hanya kinerja reksadana pasar uang yang mencetak kinerja positif di bulan Januari 2021. Bahkan, rata-rata kinerja reksadana saham turun paling dalam di bulan lalu.

Tercatat rata-rata kinerja reksadana saham di Januari 2021 menurun 4,20 persen year to date (ytd). Sementara, kinerja reksadana campuran menurun 1,79 persen ytd. Sedangkan, kinerja reksadana pendapatan tetap menurun 0,53 persen ytd. Sementara itu, kinerja reksadana pasar uang masih berhasil tumbuh 0,30 persen ytd.

Baca juga: Diskon Tarif Hingga Tambah Daya, Ini Upaya PLN Genjot Pengguna Kendaraan Listrik

Investment Specialist Sucorinvest AM Toufan Yamin mengatakan, pasar saham tertekan karena imbas spekulasi investor ritel menyebabkan forced sell margin call membuat kinerja reksadana ikut terseret.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menambahkan, pasar saham dan pasar obligasi cenderung belum bisa tumbuh signifikan karena distribusi vaksin yang dapat meredakan jumlah kasus Covid-19 mulai memudar. Di saat yang sama kasus positif virus corona juga terus naik.

Selain itu, pemberlakuan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang lebih ketat juga membatasi aktivitas bisnis. Hal ini bisa membuat ekspektasi pelaku pasar terhadap target pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2021 meleset.

"Pelaku pasar pesimistis pada pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2021 bisa memicu aksi profit taking, sehingga pasar saham terkoreksi," jelas Wawan.

Baca juga: Saham BRIS Sempat Anjlok 6 Persen Pasca-Merger, Ada Apa?

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com