Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Reksadana Anda Jeblok? Ini Penyebabnya

Kompas.com - 02/02/2021, 13:32 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

Di sisi lain, dia memandang penurunan kinerja rata-rata reksadana saham lebih dalam dari penurunan IHSG yang sebesar 1,95 persen ytd karena para manajer investasi mulai meracik portofolio reksadananya dengan lebih agresif setelah kinerja IHSG membaik di akhir tahun lalu.

"MI mulai shifting mencari alfa dengan berani masuk ke saham second liner saat IHSG cenderung bullish di atas 6.000, tetapi setelah IHSG terpuruk kembali, akibatnya penurunan kinerja reksadana saham jadi lebih dalam," ungkap dia.

Sementara itu, Wawan juga menilai penurunan kinerja reksadana pendapatan tetap di awal tahun ini minim dan tidak mengkhawatirkan. Justru dengan kinerja pasar obligasi yang saat ini terkoreksi menjadi kesempatan yang baik bagi investor untuk masuk.

Baca juga: Anak Usia 10 Tahun Ini Dapat Cuan Rp 44,8 Juta dari Saham GameStop

Wawan menyarankan, sebelum memasuki kuartal II-2021 investor baiknya mengalokasikan investasi 50 persen di reksadana pendapatan tetap, 30 persen reksadana saham dan 20 persen di reksadana pasar uang.

Jika di kuartal II-2021 efektivitas vaksin sudah mulai terlihat maka investor dapat lebih agresif dengan menempatkan 40 persen dana di reksadana saham, 40 persen di reksadana pendapatan tetap dan 20 persen di reksadana pasar uang.

Wawan memproyeksikan IHSG di tahun ini berpotensi naik ke 6.600-6.900 atau tumbuh sekitar 10 persen-15 persen. Sementara, Toufan menebak, IHSG berpotensi tumbuh ke 6.700-7.000 di tahun ini. (Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari)

Baca juga: KSPI Bakal Surati Jokowi Minta Program Subsidi Gaji Dilanjutkan

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ini penyebab kinerja reksadana saham di bulan Januari paling jeblok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com