Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Bank Siap Salurkan Kredit Bersuku Bunga Murah

Kompas.com - 02/02/2021, 16:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan industri perbankan siap menyalurkan kredit dengan suku bunga yang lebih murah pada 2021.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan, kesiapan itu ditandai dengan adanya tren penurunan suku bunga kredit.

Penurunan diperlukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan membantu sektor usaha agar tetap dapat bertahan dan mulai melakukan ekspansi usahanya.

Baca juga: Kadin: Masalah yang Dihadapi Investor Domestik adalah Tingginya Suku Bunga Kredit

"Suku bunga kredit konsisten memperlihatkan tren penurunan di semua jenis penggunaan kredit, menunjukkan bahwa perbankan berupaya meningkatkan volume penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih murah," kata Wimboh dikutip dari Instagram resmi OJK, Selasa (2/1/2021).

Berdasarkan data OJK, suku bunga kredit di semua jenis mulai mengalami tren penurunan jika dilihat pada posisi Desember 2020.

Rinciannya, suku bunga kredit (SBK) modal kerja turun 88 bps menjadi 8,88 persen, SBK investasi turun 102 bps menjadi 9,21 persen, dan SBK konsumsi turun 65 bps menjadi 10,97 persen.

Tak hanya itu, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) pada semua segmen kredit juga telah berada pada level single digit, yaitu SBDK ritel 8,88 persen atau turun 84,2 bps, SBDK korporasi 8,75 persen atau turun 79,9 bps, dan SBDK KPR 8,36 persen atau turun 73,1 bps.

Sementara itu, SBDK non KPR 8,69 persen atau turun 56,3 bps, serta SBDK Mikro 7,33 persen atau turun 49 bps. Hal ini didorong oleh penurunan harga pokok dana seiring dengan penurunan suku bunga acuan dan juga penurunan biaya overhead.

"Hal ini juga mencerminkan perbankan masih memiliki upaya untuk meningkatkan volume penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih murah," ujar Wimboh.

Dari sisi perbankan, kata Wimboh, transparansi suku bunga menjadi competitive advantage persaingan yang menjadi daya tarik nasabah. Pasalnya pertimbangan konsumen memilih bank bukan hanya dari suku bunga, tapi juga layanannya.

Baca juga: Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Bakal Meningkat di Kuartal I 2021

"Setiap bank memiliki kondisi dan struktur yang berbeda. Konsumen mempertimbangkan aspek layanan dan komunikasi yang baik antara bank dengan nasabahnya, tidak hanya pertimbangan suku bunga," pungkasnya.

Sebagai informasi, penurunan suku bunga dan demand kredit juga menyebabkan NIM perbankan turun, sehingga pertumbuhan laba bersih bank tahun 2020 terkontraksi -33,08 persen (yoy).

Kontraksi yang paling dalam terjadi pada Bank BUMN dengan perolehan -50,07 persen. Hal ini sejalan dengan proporsi restrukturisasi Covid-19 tertinggi ada pada bank BUMN, yakni 30,63 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com