Ada pun pembangunan fasilitas daur ulang akan dilaksanakan oleh PT Nasional Hijau Lestari.
Baca juga: RI jadi Negara Pertama di Dunia yang Punya Industri Baterai Mobil Listrik Hulu-Hilir
"Walaupun penjajakan akan dimulai segera, (pembangunan) baru akan mulai masuk di bisnis sekitar 4-5 tahun yang akan datang setelah dirasa cukup populasi kendaraan yang membutuhkan adanya daur ulang baterai," kata Agus.
Lanjut Agus, konsorsium BUMN yang akan mengembangkan proyek baterai kendaraan listrik telah menjajaki kerja sama dengan tujuh investor global.
"Saat ini tengah dilakukan penjajakan calon mitra atau investor. Dari proses penjajakan untuk calon mitra pada gelombang pertama, terdapat tujuh grup perusahaan yang telah memenuhi kriteria diantaranya CATL, LG Chem, Samsung, Tesla, dan BYD," kata Agus.
Agus menjelaskan penjajakan calon mitra dilakukan atas sejumlah kriteria, antara lain memiliki jejak global di dalam industri EV battery dan memiliki rencana untuk melakukan ekspansi bisnis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.