Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jack Ma Didepak dari Daftar Pengusaha China saat Laba Alibaba Kinclong

Kompas.com - 03/02/2021, 10:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

SHANGHAI, KOMPAS.com - Pengusaha kawakan China, Jack Ma, didepak dari daftar pengusaha China yang diterbitkan oleh media pemerintah.

Hal ini makin menunjukkan ketidaksenangan pemerintah pimpinan Xi Jinping akan kehadiran Jack Ma.

Namun namanya Jack Ma, dia tetaplah pengusaha. Pendepakan terjadi justru ketika platform e-commerce besutannya, Alibaba, memperoleh pendapatan tinggi pada kuartal IV 2020. Pendapatan yang kian memuncak itu mengalahkan ekspektasi Wall Street.

Keuntungan sontak menjadi angin segar ketika pemerintah China menekan kerajaan bisnis Jack Ma untuk menangguhkan IPO Ant Group senilai 37 miliar dollar AS.

Baca juga: Sri Mulyani Kembali Bebaskan Karyawan dari Pajak Penghasilan

Mengutip Channel News Asia, Rabu (3/1/2021), Alibaba mencatatkan penjualan hingga 74 miliar dollar AS dalam Single Days Sale bulan November lalu, sebuah program yang dijalankan Alibaba sejak bertahun-tahun lamanya.

Pendapatan dalam hari belanja itu melampaui hari belanja Black Friday dan Cyber Monday-nya e-commerce asal AS.

Secara total, pendapatan Alibaba naik 37 persen menjadi 221,08 miliar yuan atau 34,24 miliar dollar AS pada kuartal IV 2020. Pendapatan di atas perkiraan analis yang hanya 214,38 miliar yuan.

Pendapatan perdagangan inti dari situs e-niaga utamanya naik 38 persen ke rekor tertinggi 195,54 miliar yuan, didukung oleh mulai beroperasinya perusahaan China saat ekonomi pulih dari krisis COVID-19.

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa adalah 79,43 miliar yuan, atau 28,85 yuan per saham. Jumlahnya naik dibandingkan dengan 52,31 miliar yuan atau 19,55 yuan per ADS pada setahun sebelumnya.

Pendapatan untuk komputasi awan naik 50 persen secara tahunan (year on year/yoy), mencapai 16,12 miliar yuan, karena divisi tersebut membukukan EBITA positif untuk pertama kalinya.

Baca juga: Ini Cara Menggunakan ShopeePay di Matahari Department Store

Sebelumnya diberitakan, Jack Ma didepak dari daftar pengusaha China oleh media pemerintah setempat. Media pemerintah tersebut merilis daftar pengusaha China yang memimpin di bidang teknologi.

Alih-alih Jack Ma, yang merupakan pendiri perusahaan terbesar di negara tersebut, di dalam daftar itu ada Pony Ma dari Tencent Holdings Ltd, Wang Chuanfu dari BYD Co, pendiri Xiaomi Corp Lei Jun, serta Ren Zhengfei dari Huawei Technologies Co.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com