JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Bulog mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk impor daging kerbau sebanyak 80.000 ton dari India pada tahun ini.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, impor tersebut akan dilakukan secara bertahap.
Melalui impor ini, maka stok daging untuk kebutuhan nasional, khususnya pada bulan ramadhan dan Idul Fitri, akan dalam kondisi aman.
Baca juga: Diversikasi Pangan, Bulog Bikin Produk Beras Singkong
"Kami sudah ajukan impor daging kerbau, dan sudah diputuskan dalam rakortas (rapat koordinasi terbatas) bahwa Bulog dapat jatah penugasan impor daging kerbau 80.000 ton, tunggal," ujar pria yang akrab disapa Buwas itu dalam konferensi pers virtual, Rabu (3/1/2021).
Buwas mengatakan, distribusi daging kerbau asal India itu dilakukan bertahap menyesuaikan kebutuhan pasar dalam negeri.
Hal ini untuk menjaga stabilitas harga daging di pasar agar tidak anjlok akibat adanya daging kerbau impor.
"Kami juga ingin jaga stabilitas harga daging lokal supaya tidak jatuh. Jangan sampai impor malah langsung bikin jatuh harga daging lokal," kata dia.
Impor juga dilakukan bertahap untuk menyesuaikan kemampuan supplier, mengingat saat ini India juga masih menghadapi pandemi.
Baca juga: Harga Daging Sapi Melonjak, Disperindag Kota Tangerang Minta Bulog Segera Operasi Pasar
Sehingga kegiatan perdagangan belum normal kembali.
Meski demikian, saat ini Bulog belum melakukan lelang untuk menetapkan supplier daging kerbau dari India yang akan menyuplai ke Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.