Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Erick Thohir Dibisiki Jokowi soal Bank Syariah Indonesia

Kompas.com - 04/02/2021, 11:14 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku pernah dibisiki Presiden Joko Widodo terkait pembentukan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk.

Hal tersebut terjadi saat peluncuran BSI di Istana Kepresidenan beberapa hari yang lalu.

“Ketika Bapak Presiden (Jokowi) pada saat meluncurkan (BSI) membisikan saya ‘Pak Menteri logonya bagus, tapi titip usahanya juga harus bagus’” ujar Erick saat memberi sambutan dalam acara Debut Bank Syariah Indonesia, pada Kamis (4/2/2021).

Baca juga: Ini Nomor Layanan Call Center dan Waktu Operasional Bank Syariah Indonesia

Mantan bos Inter Milan ini menambahkan, sejak awal pembentukan BSI dirinya dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo telah memikirkan bisnis strateginya. Dia tak ingin pembentukan BSI ini hanya sekedar penggabungan tiga bank syariah milik BUMN saja.

Dia ingin BSI bisa bersaing dengan bank swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri

“Jangan kita (hanya) menambah bank lagi di BUMN, tetapi strateginya, komitmennya tidak jelas,” kata Erick.

Atas dasar itu, Erick pun berpesan kepada jajaran direksi dan komisaris BSI untuk menjaga amanah yang telah diberikan oleh masyarakat dan juga pemerintah Indonesia.

“Kita harus memastikan dengan adanya BSI ada keberpihakan dan kesetaraan untuk market yang memang percaya dengan industri financial syariah ini dan juga sesuai dengan roadmap BUMN, kita mengharapkan juga ada BUMN yang go global.Tidak mengakuisisi tapi juga persaingan di skala global,” ungkapnya.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) resmi beroperasi mulai Senin (1/2/2021) usai melangsungkan mega merger dengan 3 bank syariah BUMN, yakni BRI Syariah, BNI Syariah, dan Mandiri Syariah.

BRI Syariah menjadi bank yang menerima penggabungan (survivor entity).

Baca juga: Begini Nasib Program KPR Subsidi di Bank Syariah BUMN Usai Merger

Pasca merger, komposisi pemegang saham pada BSI adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) 51,2 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) 25,0 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,4 persen, DPLK BRI - Saham Syariah 2 persen dan publik 4,4 persen.

BSI yang digadang-gadang bakal menjadi Top 10 bank syariah global akan memiliki aset mencapai Rp 214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp 20,4 triliun pasca-legal merger terlaksana.

Jumlah aset dan modal inti tersebut menempatkan Bank Hasil Penggabungan dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, dan TOP 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Baca juga: Debut sebagai Bank Syariah Indonesia, BRIS Bidik Indeks IDX BUMN 20

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com