Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Bos OJK ke BSI: Jangan Lupakan UMKM Mikro di Daerah

Kompas.com - 04/02/2021, 13:02 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso meminta Bank Syariah Indonesia (BSI) ikut andil dalam pengembangan bisnis kecil di daerah.

Pasalnya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah membutuhkan dukungan dari para perbankan, baik dari sisi pembiayaan maupun pembinaan.

"Untuk itu jangan dilupakan, BSI ikut membina masyarakat. Peran BSI untuk ikut menstimulasi adanya bisnis kecil di daerah. Ini satu hal yang sangat penting. Kita harus ikut create bisnis melalui pengembangan bisnis UMKM mikro di daerah," kata Wimboh dalam Debut Bank Syariah Indonesia di BEI secara virtual, Kamis (4/2/2021).

Baca juga: Lewat Platform Ini, UMKM Bisa Belajar Mengembangkan Bisnis Secara Digital

Wimboh menilai, pengembangan bisnis kecil di daerah menjadi salah satu alasan kelahiran bank syariah terbesar ini ditunggu masyarakat. Masyarakat mengindamkan ada produk keuangan berbalut syariah yang murah, berkualitas, nyaman, dan aman.

"Kita mengingatkan bahwa raksasa telah hadir, BSI menjawab tuntutan masyarakat," ungkap Wimboh.

Selain itu, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan BSI. Selain menjadi andalan dalam ekosistem syariah, bank pelat merah ini harus mampu menjadi role model bagi bank syariah lain.

Di masa pandemi Covid-19, BSI diminta memberikan andil dalam proses pemulihan ekonomi nasional. BSI harus mentransformasi bisnis dari sisi manajemen risiko, sumber daya manusia, dan sisi digital.

Kata Wimboh, menjadi bank ketujuh terbesar di Indonesia berdasarkan aset saja tidaklah cukup. BSI harus mampu mencapai target menjadi 10 bank terbesar di dunia.

"Saya sebagai ketua OJK dan seluruh insan OJK berdiri di belakangnya untuk mendukung itu," ucap dia.

Sebagai informasi, BSI telah melangsungkan legal merger pada Senin (1/2/2021). Dengan begitu, BSI menjadi nama baru dari BRI Syariah sebagai bank yang menerima penggabungan (survivor entity).

Di segmen ritel, bank syariah itu akan memiliki ragam solusi keuangan dalam ekosistem Islami, seperti terkait keperluan ibadah haji dan umrah, ZISWAF, pendidikan, kesehatan, remitansi internasional, dan layanan dan solusi keuangan lainnya berlandaskan prinsip syariah.

Sedangkan di segmen korporasi dan wholesale, Bank Hasil Penggabungan akan memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam sektor-sektor industri yang belum terpenetrasi maksimal oleh perbankan Syariah. Bank Hasil Penggabungan akan menyasar investor global lewat produk-produk Syariah.

BSI juga diyakini akan dapat turut membiayai proyek-proyek infrastruktur yang berskala besar dan sejalan dengan rencana Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Selanjutnya di segmen UKM dan Mikro, Bank hasil penggabungan akan mendukung para pelaku UMKM melalui produk dan layanan keuangan Syariah yang sesuai dengan kebutuhan UMKM.

Baca juga: Seberapa Penting UMKM Harus Mengurus Lisensi dan Mendaftarkan Mereknya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com