Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Ada Pandemi, Konsumsi CPO Dalam Negeri Naik Jadi 17,35 Juta Ton di 2020

Kompas.com - 04/02/2021, 17:05 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (Gapki) mencatat konsumsi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dalam negeri mengalami peningkatan 3,6 persen di 2020 atau sepanjang pandemi.

Tahun lalu, konsumsi CPO dalam negeri mencapai 17,35 juta ton, lebih tinggi dari konsumsi di 2019 yang sebanyak 16,75 juta ton.

Ketua Umum Gapki Joko Supriyono mengatakan, peningkatan konsumsi ditopang oleh sektor biodiesel, yang tercatat mencapai 7,2 juta ton naik dari 5,8 juta ton di tahun sebelumnya.

Menurutnya, kenaikan tersebut seiring mulai berjalannya mandatori B30 pada tahun lalu. B30 adalah campuran biodiesel 30 persen dalam BBM jenis solar.

Baca juga: Mau Berjualan di Bukalapak? Ini Tips agar Bisa Cuan

"B30 diumumkan oleh Presiden Jokowi tetap jalan di 2020, itu kemudian mendorong sentimen positif. Ini menurut saya yang sangat signifikan pengaruhnya terhadap pertumbuhan konsumsi domestik," ujar Joko dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/2/2021).

Meski serapan CPO di sektor biodiesel menjadi yang terbesar secara volume, sektor oleokimia memiliki pertumbuhan tertinggi mencapai 60 persen. Tahun lalu, serapan CPO di oleokimia sebesar 197.000 ton, naik dari tahun 2019 yang sebesar 89.000 ton.

Joko bilang, konsumsi oleokimia meningkat karena didorong naiknya konsumsi sabun dan bahan pembersih di masa pandemi Covid-19.

"Jadi sangat tinggi naiknya, dugaan saja karena berkaitan dengan pandemi, karena konsumsi disinfektan, sabun, dan pembersih segala macam itu naik," jelasnya.

Baca juga: Pembebasan Pajak Penghasilan Karyawan Diperpanjang, Ini Cara Mendapatkannya

Di sisi lain, konsumsi CPO di sektor pangan mencatatkan penurunan sebesar 14,5 persen, menjadi sebesar 723.000 ton dari tahun sebelumnya sebanyak 801.000 ton.

Hal ini sejalan dengan penerapan pembatasan oleh pemerintah di sejumlah wilayah sebagai upaya menekan Covid-19, sehingga permintaan minyak goreng oleh hotel, restoran, dan kafe pun menurun.

"Ini sangat bisa dimaklumi, karena pasti dengan PSBB konsumsi pangan pun menurun. Apalagi hotel, restoran, kafe banyak yang tutup, sehingga permintaan juga menurun," pungkas Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com