Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Super Seller di Bukalapak, Apa Keuntungannya?

Kompas.com - 04/02/2021, 19:05 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukalapak memiliki program tarif layanan Super Seller sebesar 0,5 persen untuk para pelaku UMKM.

VP Marketplace Bukalapak Kurnia Rosyada menyebut program Super Seller ini adalah nilai tarif layanan termurah yang diberikan oleh platform e-commerce di Indonesia untuk UMKM. 

Ia mengatakan tujuan program tersebut yakni membantu pelapak mendapatkan keuntungan lebih dari berjualan di platform dengan hanya menyisihkan sebagian kecil dari hasil penjualan mereka.

"Era pandemi tak membawa peningkatan jumlah UMKM yang go digital, namun juga menimbulkan sebuah tantangan baru, terutama di area ketahanan bisnis UMKM. Hal ini yang ingin kami bantu, dengan menyediakan beragam keuntungan menjadi Super Seller dengan biaya layanan hanya 0.5 persen," ujarnya dalam acara Ngobrol Virtual Bukalapak, Kamis (4/2/2021).

Baca juga: Pemerintah Bakal Beri Insentif untuk Vaksinator

Lebih lanjut dia mengatakan, banyak keuntungan yang bisa dinikmati oleh para pelapak yang berlangganan layanan Super Seller Bukalapak. Pertama, para pelapak mendapatkan kesempatan untuk menaikkan transaksi hingga 15 kali lipat dan lebih dipercaya dengan memasang badge Super Seller.

Kedua, para pelapak akan mendapatkan bonus gratis ongkir sepuasnya dan cashback voucher eksklusif.

"Lalu, yang ketiga adalah pelapak akan mendapatkan bonus 5 persen budget promosi, hingga bisa ikutan campaign dan flash deal tanpa biaya tambahan," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu pelaku usaha kecil dan menengah Restya Naufal yang memanfaatkan platform Bukalapak untuk berjualan mengaku cukup terbantu dengan program ini.

"Dengan adanya satu tarif layanan Super Seller 0.5 persen ini, kami merasa mendapatkan semangat dan motivasi ekstra untuk berdagang online karena kesempatan untuk memaksimalkan penjualan di Bukalapak semakin besar. Karenanya, kami harus semaksimal mungkin memanfaatkan potensi dari platform digital untuk menjaga kelangsungan bisnis kami," ucap dia.

Baca juga: PHRI Catat 50 Hotel dan Restoran di Yogyakarta Gulung Tikar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com