JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (Gapki) optimistis industri sawit nasional akan membaik di 2021.
Permintaan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) diyakini akan tetap tumbuh meski masih di tengah masa pandemi.
Ketua Umum Gapki Joko Supriyono mengatakan, produksi minyak sawit akan naik signifikan karena perbaikan sistem pemeliharaan kebun, cuaca yang mendukung, serta harga yang menarik bagi petani.
Baca juga: Terdampak Pandemi, Volume Ekspor CPO Turun Jadi 34 Juta Ton di 2020
Ketiga faktor tersebut bakal menggenjot produksi CPO mencapai 49 juta ton, naik dari produksi tahun lalu yang sebanyak 47 juta ton.
Selain itu, crude palm kernel oil (CPKO) akan naik menjadi 4,9 juta ton dari 4,5 juta ton di 2019.
"Analisa kami masih akan naik produksi di 2021, walaupun enggak setinggi sebelum masa pandemi, tapi tetap naik dibandingkan tahun 2019," ujar Joko dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/2/2021).
Menurut Joko, kenaikan produksi tersebut akan seiring dengan meningkatnya konsumsi dalam negeri pada produk turunan biodiesel dan oleokimia, maupun untuk kebutuhan produk pangan.
Berlanjutnya kebijakan pemerintah terhadap mandatori B30 diperkirakan mendorong konsumsi biodiesel menjadi sebesar 9,2 juta kiloliter.
Baca juga: Meski Ada Pandemi, Konsumsi CPO Dalam Negeri Naik Jadi 17,35 Juta Ton di 2020
Nilai itu setara 8 juta ton CPO, naik dari konsumsi CPO untuk biodiesel pada tahun lalu sebesar 7,2 juta ton.
Sementara konsumsi CPO untuk produk oleokimia diyakini akan mencapai 2 juta ton untuk domestik, naik dibandingkan realisasi 2020 yang sebanyak 1,6 juta ton.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.