Pasalnya, dia tak ingin perusahaan-perusahaan tersebut hanya sekadar go public tanpa memiliki fundamental dan daya saing yang baik.
Baca juga: KAI Rombak Jadwal Kereta Mulai 10 Februari, Perjalanan Lebih Cepat
Apalagi, ia mengakui bahwa saat ini tidak semua kondisi perusahaan BUMN yang sudah IPO dalam kondisi baik. Beberapa di antaranya bahkan tengah tertekan.
"Karena saya tahu ada 28 perusahaan BUMN yang sudah listing juga, ada empat (dari 28 perusahaan) yang terengah-engah,” bebernya.
Oleh karena itu, Erick tidak ingin delapan sampai 12 perusahaan itu sama dengan empat perusahaan BUMN yang saat ini terengah-engah.
Persoalan ini jadi catatan tersendiri bagi Erick Thohir.
Ia menekankan pentinya perusahaan yang bakal IPO untuk memperkuat daya saing. sejalan dengan itu, aspek keberlanjutan perusahaan juga perlu diperhatikan.
“Itu yang kita harus perbaiki juga. Jangan hanya sekadar listing, kuncinya bersaing dan sustainability," ungkap Erick.
(Sumber: KOMPAS.com/Akhdi Martin Pratama, Fika Nurul Ulya | Editor Erlangga Djumena)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.