Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Anak Cucu BUMN Mau IPO, Erick Thohir: Jangan Hanya Sekadar Listing!

Kompas.com - 05/02/2021, 08:58 WIB
Muhammad Choirul Anwar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap rencana 12 perusahaan pelat merah untuk melantai (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Rencananya, perusahaan-perusahaan ini melakukan pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) dalam tiga tahun ke depan dari 2021-2023. Ke-12 perusahaan tersebut terdiri dari anak hingga cucu perusahaan BUMN.

“Saya enggak mau bilang angka fix-nya, nanti dicari-cari, tapi ada delapan sampai 12 yang kita akan go public,” ujar Erick, Kamis (4/2/2021).

Baca juga: [POPULER MONEY] Cara Ganti Sertifikat Tanah Elektronik | Kabar Baik dan Buruk Soal Gaji Pekerja

Erick mengatakan, proses listing termasuk dalam transformasi perusahaan BUMN agar lebih transparan dan memiliki tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Hanya saja, ia tak merinci perusahaan mana saja yang dimaksud.

"Jadi yang delapan sampai 12 (perusahaan) ini kita persiapkan untuk 2021-2023. Insya Allah dengan kerja keras kami dan dukungan BEI, OJK, dan seluruh penganut kebijakan, kita bisa menjalankan dengan target yang kita canangkan," tandasnya.

Yang jelas, Erick menuturkan, perusahaan yang bakal melantai di bursa ini adalah perusahaan berkinerja baik dan memiliki strategi bisnis jangka panjang pasca-pandemi Covid-19.

Baca juga: Strategi Unilever Untuk Meningkatkan Kinerja di Tahun 2021

Erick pun optimistis, dengan kerja keras dan dukungan dari semua pihak, target IPO bisa diwujudkan.

Insya Allah perusahaan-perusahaan yang kita akan listing juga perusahaan-perusahaan yang baik, yang punya strategi jangka panjang,” ungkapnya.

Pendiri Mahaka Media ini mengungkapkan, saat ini perusahaan BUMN yang “seksi” di mata para investor adalah perusahaan yang memiliki strategi jangka panjang yang jelas.

“Kalau kita lihat banyak sekarang perusahaan BUMN seksi karena roadmap-nya jelas, apakah yang nanti punya strategi jangka panjang EV battery, industri digital, dan lain-lain,” ucap dia.

Pasalnya, dia tak ingin perusahaan-perusahaan tersebut hanya sekadar go public tanpa memiliki fundamental dan daya saing yang baik.

Baca juga: KAI Rombak Jadwal Kereta Mulai 10 Februari, Perjalanan Lebih Cepat

Apalagi, ia mengakui bahwa saat ini tidak semua kondisi perusahaan BUMN yang sudah IPO dalam kondisi baik. Beberapa di antaranya bahkan tengah tertekan.

"Karena saya tahu ada 28 perusahaan BUMN yang sudah listing juga, ada empat (dari 28 perusahaan) yang terengah-engah,” bebernya.

Oleh karena itu, Erick tidak ingin delapan sampai 12 perusahaan itu sama dengan empat perusahaan BUMN yang saat ini terengah-engah.

Persoalan ini jadi catatan tersendiri bagi Erick Thohir.

Ia menekankan pentinya perusahaan yang bakal IPO untuk memperkuat daya saing. sejalan dengan itu, aspek keberlanjutan perusahaan juga perlu diperhatikan.

“Itu yang kita harus perbaiki juga. Jangan hanya sekadar listing, kuncinya bersaing dan sustainability," ungkap Erick.

(Sumber: KOMPAS.com/Akhdi Martin Pratama, Fika Nurul Ulya | Editor Erlangga Djumena)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com