Sany Heavy Industry (19,000 karyawan), Foxconn Industrial Internet (210,000 karyawan), Conch Cement (48,000 karyawan), SAIC Motor (217,000 karyawan), China State Construction & Engineering (335,000 karyawan), dan NIO, rival Tesla di China untuk mobil listrik memiliki 7000-an karyawan dalam umurnya yang masih seumur jagung dengan market value 90 miliar dollar AS di Wall Street (NYSE).
Tentu akan sulit membandingkan strategi komprehensif perusahaan-perusahaan manufaktur China yang melantai di bursa dengan yang terjadi di Indonesia, karena industri adalah bagian dari strategi politik di sana. Namun tetap saja logika dari strategi tersebut tetap sangat masuk akal.
Tulisan ini hanyalah pembuka mata dan pikiran, bahwa sangatlah penting untuk selalu memikirkan bagaimana struktur riil perekonomian juga dapat direlasikan sekaligus direfleksikan dalam dinamika pasar modal.
Tentu itu bukan pandangan tunggal yang absolut, karena pada kenyataannya perusahaan-perusahaan tak harus pergi ke bursa untuk cari dana segar.
Selalu ada jalan lain menuju Roma. Roma seperti apa yang kita dambakan?
Semper Fi!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.