Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Sesi I Ditutup Naik, Berikut Saham yang Paling Banyak Dijual dan Dibeli Asing

Kompas.com - 05/02/2021, 13:02 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,32 persen ke level 6.126,84, pada perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (5/2/2021).

Melansir RTI, hingga siang ini saham BRI (BBRI) paling banyak di borong asing. Sedangkan saham Bank Mandiri (BMRI) paling banyak di jual asing.

Asing mencatatkan pembelian saham BBRI sebanyak Rp 48,8 miliar di seluruh pasar, dengan volume transaksi 48,7 juta saham dan total transaksi Rp 217,4 miliar. Meski demikian, saham BBRI mengalami penurunan 0,67 persen di sesi I pada level 4.460 per lembar saham.

Baca juga: Utang untuk Beli Saham, Apa Boleh?

Analis PT Panin Sekuritas Tbk. William Hartanto mengatakan, secara teknikal saham BBRI berpotensi menggagalkan pola head and shoulders dengan potensi penguatan di atas resistance 4.450.

“Saham BBRI diperkirakan hari ini akan bergerak pada level support 4.450 sampai dengan 4.400 dan resistance di level 4.600,” kata William dalam rekomendasinya.

Selain BBRI, siang ini asing juga paling banyak borong saham AKR Corporindo (AKRA) dan saham BTN (BBTN). Asing beli AKRA senilai Rp 32,7 miliar, sementara BBTN senilai Rp 17 miliar.

AKRA sepanjang siang bergerak positif dengan kenaikan 3,2 persen di level 3.520. Adapun total transaksi AKRA siang ini mencapai Rp 77,7 miliar dengan volume 22,4 juta saham. BBTN juga menguat 0,86 persen di level 1.765 dengan jumlah transaksi Rp 43,2 milar dan volume 24,6 juta saham.

Sementara itu saham BMRI tercatat paling banyak di jual asing dengan nilai transaksi mencapai Rp 62,3 miliar di seluruh pasar. Hingga siang saham BMRI melemah 1,14 persen di level 6.500 per saham, total transaksi BMRI mencapai Rp 163,9 miliar dengan volume 25 juta saham.

William mengatakan, berdasarkan analisis teknikal saham BMRI yang sebelumnya berada pada demand zone, kini berpeluang meninggalkan zona tersebut dan berpeluang bergerak pada level support 6.500 sampai dengan 6.450, dan resistance di level 6.920 hingga 7.450.

Selain BMRI, asing juga banyak jual saham PT XL Axiata (EXCL) dan Indofood CBP Makmur (ICBP). Hingga siang ini aksi jual EXCL oleh asing mencapai Rp 23,7 miliar di seluruh pasar. Di sesi I, EXCL melemah 1,24 persen di level 2.380 dengan total transaksi Rp 39,9 miliar dan volume transaksi 16,7 juta saham.

Asing juga jual saham ICBP sebanyak Rp 9,5 miliar di seluruh pasar. Saham ICBP mengalami pelemahan di sesi I dengan penurunan 1,34 persen di level 9.200. ICBP mencatatkan transaksi siang ini sebesar Rp 17,2 miliar dengan volume 1,9 juta saham.

Baca juga: Proposal Investasi Tesla Telah Masuk, Berikut Analisis Saham INCO dan ANTM

Disclaimer: Artikel ini dibuat dengan tujuan bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

Whats New
Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com