Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Batubara Acuan Naik 15,7 Persen, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 05/02/2021, 13:40 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga Batubara Acuan (HBA) bulan Februari 2021 mengalami kenaikan seiring sentimen yang dibentuk oleh supercycle komoditas (commodity supercylce).

HBA Februari ditetapkan sebesar 87,79 dollar AS per ton atau naik 15,7 persen dari bulan sebelumnya sebesar 75,84 dollar AS per ton.

"Adanya sentimen commodity supercycle, antara lain kenaikan harga gas ikut memperkuat harga batubara," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (5/2/2021).

Baca juga: Ironi Subsidi Energi dan Candu Impor

Sinyal supercycle ini sambung Agung, diyakini akan terjadi di tahun 20201 pada berbagai komoditas terutama komoditas pertambangan.

Salah satu pemicunya berasal dari suku bunga acuan yang rendah, dollar AS yang lemah hingga pertumbuhan ekonomi serta pembangunan infrastruktur di berbagai negara.

Selain faktor supercycle penyebab utama dari pendorong kenaikan HBA adalah melonjaknya permintaan impor dari China.

"Suplai batu bara domestik (China) tidak dapat memenuhi kebutuhan batubara pembangkit listrik," ujarnya.

Lebih lanjut Agung menyebutkan, harga batu bara kembali pulih dalam empat bulan terkahir setelah sepanjang tahun 2020 mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19, yaitu Oktober 2020 sebesar 51 dollar AS per ton, November 2020 sebesar 55,71 dollar AS perton, Desember 2020 59,65 dollar AS per ton, dan Januari sebesar 75,84 dollar AS per ton.

"Selama empat bulan terakhir harga batu bara terus menuju ke level psikologis," ucap Agung.

Sebagai informasi, perubahan HBA diakibatkan juga oleh faktor turunan supply dan faktor turunan demand.

Untuk faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.

Nantinya, HBA bulan Februari ini akan dipergunakan pada penentuan harga batubara pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel).

Baca juga: Pasokan Batu Bara untuk PLTU Berkurang, Ini yang Akan Dilakukan Pemerintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com