Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kenaikan Cukai, Empat Saham Produsen Rokok Malah Unjuk Gigi

Kompas.com - 05/02/2021, 17:10 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah secara resmi telah memberlakukan kenaikan cukai rokok rata-rata sebesar 12,5 persen. Namun harga saham empat produsen rokok malah terus menguat dalam sepekan.

Melansir RTI, beberapa produsen rokok yang listing di Bursa Efek Indonesia seperti Wismilak Inti Makmur (WIIM), HM Sampoerna (HMSP), Bentoel International (RMBA) dan Gudang Garam (GGRM) mencatatkan kenaikan harga saham dalam sepekan.

WIIM pada perdagangan di BEI sore ini, Jumat (5/2/2021) menguat 7,02 persen di level 610, dengan total transaksi WIIM sebesar Rp 82,46 miliar dan volume 135,5 juta saham. Sepekan harga saham WIIM menguat 33,19 persen, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 1,228 triliun.

Baca juga: Menko Airlangga: Sinyal Pemulihan Ekonomi Sudah Terlihat...

Demikian juga dengan saham GGRM yang mengalami kenaikan sore ini sebesar 0,19 persen di level 38.875, dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 74,8 triliun. Dalam sepekan, saham GGRM menguat 3,05 persen, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 74,8 triliun.

HMSP hari ini juga melaju di zona hijau dengan kenaikan 0,72 persen di level 1.405, dengan total transaksi Rp 30,3 miliar dan volume 21,5 juta saham. Sepekan, HMSP mencatat kenaikan harga saham 7,25 persen, dengan kapitalisasi pasar Rp 163,4 triliun.

RMBA juga positif sepekan dengan kenaikan 6,9 persen. Sore ini saham RMBA menguat 0,6 persen di level 306 dengan total transaksi Rp 83,6 juta dan volume 274.700 ribu saham. RMBA mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar Rp 11,1 triliun.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, kenaikan harga saham perusahaan rokok di tengah tekanan kenaikan cukai rokok, terdorong oleh sentimen demand akan produk rokok yang terus mengalami peningkatan.

Baca juga: Jebloknya Ekonomi Indonesia Dorong Rupiah Melemah

“Kalau rokok kretek tangan tidak diberlakukan kenaikan cukai maka dari itu masih termasuk sentimen positif. Selain itu, demand terhadap produk-produk rokok masih stabil dengan kecenderungan menguat setiap tahun,” ungkap Nafan kepada Kompas.com.

Seperti diketahui, tidak semua golongan atau jenis rokok dinaikkan tarif atas cukainya. Adapun jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan Sigaret Putih Tangan (SPT) yang mengalami kenaikan tarif cukai.

Untuk kategori SKM cukainya naik 13,8 persen sampai dengan 16,9 persen tergantung golongannya, sementara untuk kategori SPM cukainya juga naik 16,5 persen sampai dengan 18,4 persen.

Baca juga: Mau Beli Mobil Listrik? Tunggu Saja sampai Akhir Tahun, Ini Sebabnya

Disclaimer: Artikel ini dibuat dengan tujuan bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com