Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petrokimia Gresik Beli 10 Unit GeNose

Kompas.com - 06/02/2021, 12:02 WIB
Hamzah Arfah,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

 

GRESIK, KOMPAS.com - Merasa bangga dengan GeNoSe C19 karya para ilmuan Universitas Gadjah Mada (UGM), PT Petrokimia Gresik (PG) bersiap untuk dapat memanfaatkan alat deteksi cepat Covid-19 tersebut bagi para karyawan. Langkah awal, PG membeli sepuluh unit GeNose C19 senilai Rp 620 juta.

Penyerahan secara simbolis dilakukan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni UGM Dr. Paripurna, kepada Komisaris Utama PG T. Nugroho Purwanto beserta Direktur Operasi dan Produksi PG Digna Jatiningsih di UGM Science Techno Park, Yogyakarta, Jumat (5/2/2021).

"Ini merupakan bentuk apresiasi dan dukungan kami terhadap hasil riset anak bangsa. Petrokimia Gresik menjadi salah satu perusahaan di Indonesia yang menggunakan GeNose C19. Kami bangga dengan karya ini," ujar Nugroho melalui keterangan tertulis, Jumat.

Lebih lanjut Nugroho menjelaskan, pengadaan GeNose C19 ini merupakan implementasi komitmen PG dalam memerangi Covid-19. Terlebih perusahaan anggota holding Pupuk Indonesia ini merupakan objek vital nasional yang tidak boleh terganggu operasionalnya, dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional.

Baca juga: Rincian Harga Emas Batangan 0,5 Gram hingga 1 Kg di Pegadaian Terbaru

Apalagi sektor pertanian, dikatakan Nugroho, telah ditetapkan oleh pemerintah menjadi salah satu tulang punggung dalam pemulihan perekonomian nasional pada tahun ini.

"Petrokimia Gresik mendapat amanah penyaluran pupuk subsidi paling banyak, di antara anggota holding Pupuk Indonesia lainnya, yaitu 4,9 juta ton. Langkah pencegahan atau deteksi dini Covid-19 menggunakan GeNose C19, semakin relevan di Petrokimia Gresik," ucap dia.

Sementara Digna menambahkan, pengadaan sepuluh unit GeNose C19 bakal digunakan untuk screening Covid-19 bagi karyawan organik maupun non-organik di lingkup perusahaan. Kendati sejauh ini, PG juga terus melakukan massive testing dan intensive tracing.

Dengan hadirnya alat deteksi karya ilmuwan UGM tersebut, kata Digna, maka metode antigen hanya akan digunakan untuk intensive tracing. Sementara massive testing, bakal menggunakan GeNose C19.

"Sehingga diharapkan cakupan massive testing, bisa lebih banyak dengan biaya yang lebih efisien," tutur Digna.

Ia pun menegaskan, tidak ada keraguan sedikitpun bagi PG untuk menggunakan GeNose C19, karena alat tersebut telah melalui uji diagnostik hingga izin edar yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Bahkan berdasarkan hasil uji yang sudah dilakukan UGM, akurasi alat deteksi GeNoSe C19 mencapai 97 persen.

Dr. Paripurna mewakili pihak UGM berharap, ke depan akurasi GeNose C19 akan semakin tinggi. Serta dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit lain yang memiliki kemiripan Covid-19, semisal penyakit TBC.

Baca juga: Pernyataan Lengkap CEO Eiger Minta Maaf usai Viral Tegur YouTuber

“Sehingga ke depan, pemilik alat ini tidak perlu membeli GeNose baru. Cukup di-inject dengan sensor lain, untuk dapat mendeteksi penyakit lainnya,” kata Dr. Paripurna.

GeNose C19 merupakan alat deteksi Covid-19 dengan waktu pengecekan yang singkat, akurasi tinggi, dengan biaya lebih efisien. Alat ini mampu mengidentifikasi Covid-19 dengan cara mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk, dikarenakan adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama napas.

Mereka yang akan diperiksa menggunakan GeNose C19, terlebih dulu akan diminta mengembuskan napas ke tabung khusus. Kemudian sensor dalam tabung, akan bekerja mendeteksi VOC.

Data yang diperoleh, akan diolah dengan bantuan kecerdasan buatan hingga memunculkan hasil. Sehingga dalam waktu kurang dari dua menit, GeNose C19 sudah bisa mendeteksi apakah orang tersebut positif terpapar Covid-19 atau tidak.

Adapun layanan pemeriksaan Covid-19 menggunakan GeNoSe C19 yang telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan bernomor Kemenkes RI AKD 20401022883, juga sudah mulai digunakan di sejumlah stasiun pada hari ini, Jumat (5/2/2021).

Baca juga: Pertamina Targetkan Laba Bersih Rp 28 Triliun Tahun Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com