Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Bisnis Online yang Sedang Tren Saat Pandemi

Kompas.com - 06/02/2021, 20:02 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah pandemi virus corona baru, banyak yang mencoba membuka bisnis online untuk mencari penghasilan tambahan maupun terpaksa banting setir karena kehilangan pekerjaan.

Tetapi, tentu Anda harus menentukan terlebih dahulu produk ataupun layanan apa yang memiliki peluang tinggi untuk ditawarkan saat membuka bisnis online.

Melansir dari berbagai hasil survei maupun laman informasi bisnis, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk menyebutkan, terdapat sejumlah bisnis online yang menjadi primadona di 2021. Misalnya:

Produk kesehatan diri

Menurut Asuransi Tugu Pratama dalam pernyataan tertulis Sabtu (6/2), pandemi Covid-19 menyebabkan gaya hidup keseharian dalam era kenormalan baru.

Masker maupun hand gel dan spray antiseptik menjadi benda wajib yang harus orang bawa ke mana pun, guna mencegah penyebaran virus corona.

Adapun vitamin yang mampu meningkatkan imunitas kesehatan, baik yang berbentuk farmasi maupun natural seperti madu, juga menjadi kebutuhan konsumtif rutin.

Reseller dan dropshipper

Mulai dari produk kecantikan hingga makanan, bisnis sebagai reseller dan dropshipper laris di masa pandemi. Sebab, bisnis ini tidak membutuhkan modal besar namun tetap berpotensi meraup keuntungan besar.

Baca juga: Awas, Ini Akibatnya kalau Anda Kerja Keras bagai Kuda

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com