Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Izinkan Lansia Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac, BPOM Ingatkan untuk Berhati-hati

Kompas.com - 07/02/2021, 17:28 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberi persetujuan untuk penyuntikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac bagi orang lanjut usia (lansia).

Adapun definisi lanjut usia adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas.

Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan, selama ini penggunaan vaksin Covid-19 buatan Sinovac baru diperbolehkan untuk kelompok usia 18-59 tahun saja.

Baca juga: Vaksin untuk TNI-Polri Baru Tersedia di Akhir Februari

“Berdasarkan hasil pembahasan, pada tanggal 5 Februari 2021 kemarin, BPOM telah mengeluarkan persetujuan penggunaan EUA vaksin CoronaVac untuk usia di atas 60 tahun dengan dua dosis penyuntikan vaksin yang diberikan dalam selang waktu 28 hari,” ujar Penny dalam konferensi pers virtual, Minggu (7/2/2021).

Penny menjelaskan, izin ini diterbitkan seiring ditemukannya angka kematian yang tinggi pada kelompok lansia karena Covid-19.

Atas dasar itu, menjadi keharusan bagi pemerintah untuk memberikan vaksin CoronaVac untuk diberikan pada kelompok lansia.

“Mengingat bahwa populasi lansia merupakan populasi beresiko tinggi, maka pemberian vaksin ini juga harus dilakukan secara hati-hati. Kelompok lansia cenderung memiliki komorbid atau penyakit penyerta yang harus diperhatikan dalam penggunaan vaksin ini,” kata dia.

Baca juga: RS Pelni Sediakan Layanan Vaksin Mandiri Berbayar, Benar atau Hoaks?

Penny menambahkan, BPOM juga telah melakukan pemantauan terhadap proses uji klinis I dan II di China terhadap orang yang berusia 60 tahun ke atas.

Hasilnya, dari 400 orang lansia yang disuntikan mencatatkan hasil imunitas yang baik setelah pemberian dosis kedua, yakni tingkat imunitasnya menujukan di angka 97,96 persen.

“Jadi setelah 28 hari pemberian dosis kedua kadar antibodI masih tinggi di 97,98 persen subjek yang mengikuti uji klinis. Keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik dengan data keamanan yang dapat ditolerir dengan baik, serta tidak ada efek samping yang serius,” ungkapnya.

Sedangkan hasil uji klinisi ke III yang dilakukan di Brazil yang dilakukan terhadap lansia menunjukan hasil yang baik.

Baca juga: Pfizer Targetkan Pendapatan Rp 210 Triliun dari Penjualan Vaksin Covid-19

Tak terdapat efek samping berupa kematian terhadap 609 lansia yang telah disuntikan.

“Dari hasil study klinik yang telah dilakukan juga efek samping yang umum terjadi ringan, yaitu nyeri, mual, deman, bengkak, merah pada kulit dan sakit kepala,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com