"Dengan demikian secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Jakarta selama Januari-Desember 2020 minus 2,36 persen sedikit diatas pertumbuhan PDB Nasional minus 2,07 persen," jelas Sarman.
Baca juga: Saran Ekonom ke Anies Baswedan Agar UMP DKI 2021 Tak Membingungkan
Ketua DPD HIPPI Jakarta ini menyebut, sebagai kota jasa ekonomi, Jakarta sangat tergantung terhadap pergerakan manusia, semakin banyak manusia bergerak bebas di Jakarta maka peluang terjadinya transaksi ekonomi semakin besar.
"Sebaliknya jika pergerakan manusia dibatasi maka ekonomi Jakarta akan stagnan. Jika pertumbuhan ekonomi nasional 2021 ditargetkan di kisaran 4,5-5,5 persen, dengan melihat pertumbuhan ekonomi Jakarta selama ini, selayaknya target pertumbuhan ekonomi Jakarta tahun 2021 diatas target pertumbuhan ekonomi secara nasional di atas, di kisaran 5.00 -6.00 persen," kata dia.
Namun, sambung dia, melihat partumbuhan ekonomi Jakarta yang masih terkontraksi pada kuartal II, III, IV-2020 serta laju penyebaran Covid-19 yang masih tinnggi, ada rasa pesimis bisa tercapai.
"Jika program vaksin Covid-19 berjalan lancar, serta didukung dengan peran serta masyarakat Jakarta yang semakin disiplin melaksanakan protokol kesehatan, maka terbuka peluang pemerintah mengeluarkan kebijakan yang lebih longgar," tutur Sarman.
"Sehingga berbagai aktivitas dunia usaha dan masyarakat normal kembali dengan demikian partumbuhan ekonomi Jakarta dapat positif dan keluar dari resesi," imbuh Sarman.
Baca juga: Mau Tahu Gaji dan Tunjangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.