WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa pemerintahan di bawah kepemimpinannya telah bersiap untuk bersaing ketat dengan China.
Namun, pendekatan dari persaingan ini akan berbeda dari pendahulunya, Donald Trump.
"Saya tidak akan melakukannya seperti yang dilakukan Trump. Kami akan fokus pada aturan jalan internasional. Tidak perlu ada konflik tapi akan ada persaingan ekstrem,” kata Biden mengutip CNBC, Senin (8/2/2021).
Biden pun mengaku belum berbicara sama sekali dengan Presiden China, Xi Jinping, sejak naik ke posisi orang pertama di AS bulan lalu.
Baca juga: Apa Kabar Kelanjutan Proyek Smelter Freeport dan Raksasa Baja China?
Kendati dia mengaku cukup mengenal Xi Jinping dengan baik. Saat menjadi Wakil Presiden di pemerintahan Obama, Biden mengaku lebih banyak menghabiskan waktu dengan Xi Jinping dibanding pemimpin dunia manapun.
“Dia sangat cerdas dan dia sangat tangguh," ucap Biden.
Sebagai informasi, ketegangan antara China dan AS meningkat di bawah pemerintahan Trump.
Selama empat tahun terakhir, Trump telah menyalahkan China atas berbagai keluhan, termasuk pencurian kekayaan intelektual, praktik perdagangan yang tidak adil, dan yang teranyar pandemi Covid-19.
Pada pekan lalu, Biden mengatakan akan bekerja lebih dekat dengan sekutunya untuk meningkatkan tekanan terhadap China. Dia pun mengaku China sebagai negara pesaing paling seriusnya AS meski tak secara gamblang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.