Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Tambahan Modal dari Bank Interim Indonesia, Aset BCA Syariah Meningkat 12,57 Persen

Kompas.com - 08/02/2021, 12:37 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Aset PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) di tahun 2020 tercatat sebesar Rp 9,7 triliun, meningkat sebesar 12,57 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan Desember 2019 sebesar Rp 8,6 triliun.

Pertumbuhan Aset BCA Syariah didukung oleh penambahan modal dari hasil penggabungan dengan Bank Interim Indonesia dan pertumbuhan DPK per Desember 2020 yang tercatat sebesar Rp 6,8 triliun atau meningkat 10,37 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 6,2 triliun.

BCA Syariah juga mencatat pembiayaan syariah yang cenderung stagnan sampai dengan tahun 2020.

Baca juga: Hingga Januari 2021, Welma BCA Catat Transaksi Rp 6,7 Triliun

Hal ini terjadi sebagai dampak dari rendahnya permintaan pembiayaan untuk ekspsnsi usaha selama pandemi.

Pembiayaan BCA Syariah per Desember 2020 tercatat sebesar Rp 5,6 triliun, terkoreksi sebesar 1,35 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Di tengah pandemi Covid-19 BCA, Syariah tetap menyalurkan pembiayaan di samping melakukan restrukturisasi disesuaikan dengan kondisi usaha dan kebutuhan nasabah. Ini merupakan bentuk dukungan kami terhadap sektor usaha dan mendukung pemulihan ekonomi dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian,” ungkap Direktur BCA Syariah Pranata dalam Pemaparan Kinerja Keuangan BCA Syariah 2020 secara virtual, Senin (8/2/2021).

Pranata mengatakan, penyaluran pembiayaan BCA Syariah difokuskan pada sektor produktif diantaranya sektor perdagangan dan proyek-proyek infrastruktur strategis pemerintah.

Baca juga: Digugat Sri Bintang Pamungkas Rp 10 Miliar, Ini Respons BCA

Komposisi segmentasi pembiayaan BCA Syariah didominasi oleh pembiayaan komersial sebesar 75,61 persen, UMKM sebesar 22,11 persen dan pembiayaan konsumer sebesar 2,28 persen.

Kualitas pembiayaan BCA Syariah dapat dipertahankan pada level yang rendah dan sehat dengan non-performing financing (NPF) gross tercatat sebesar 0,5 persen dan NPF Net sebesar 0,01 persen.

Baik NPF gross maupun net mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 0,58 persen dan 0,26 persen.

Pranata mengatakan, BCA Syariah melakukan restrukturisasi pembiayaan pada tahun 2020 sebesar Rp 876 miliar dengan komposisi 70 persen restruktur pembiayaan atau sebesar Rp 614 Miliar diberikan kepada nasabah yang terdampak Covid-19.

Di sisi lain, BCA Syariah mencatatkan loan at risk (LaR) pada Desember 2020 sebesar 16,34 persen atau turun sebesar 0,11 persen jika dibandingkan Juni 2020 yang tercatat sebesar 16,45 persen.

Baca juga: BCA Buka Program Beasiswa Buat Lulusan SMA/SMK, Simak Cara Daftarnya

Angka ini masih berada di bawah LaR Bank Umum Syariah per September 2020 sebesar 30 persen.

Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan, BCA Syariah mampu menujukkan kemampuannya untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Hal ini tidak lepas dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik dengan senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com