Namun untuk pinjaman di atas Rp 5 juta, PNM sudah mampu menurunkan suku bunga 6 persen menjadi sebesar 19 persen.
Sebab nasabah-nasabah itu sudah naik kelas, mampu membayar angsuran melalui transfer bank, bukan lagi secara tunai dan dibayarkan langsung setiap minggu.
"Ini adalah bagian dari kenaikan kelas yang kami lakukan. Pinjaman Rp 5 juta itu baru sekitar 400.000 nasabah, dan di atas Rp 10 juta baru 28.000. Ini cerita panjang dan perjuangan yang harus terus kami lakukan agar nasabah terus naik kelas," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir berencana mensinergikan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Permodalan Nasional Madani (PMN) dan PT Pegadaian. Sinergi tersebut dilakukan demi mengembangkan pembiayaan bagi pelaku usaha ultra mikro.
Menurut mantan bos Inter Milan itu, saat ini bisnis model PMN dan Pegadaian sangat bagus. Namun, pembiayaan yang diberikan berjangka panjang dan memiliki biaya tinggi.
“Kalau kita lihat sekarang PNM bisnis modelnya sangat bagus. Tapi pendanaannya sangat mahal. Jadi sangat tidak fair kalau kita membantu korporasi besar bunganya 9 persen, tapi PNM harus lebih mahal. Bukan salah PNM-nya, tapi akses dananya mahal,” ujar Erick.
Baca juga: Ini Strategi Widodo Makmur Unggas Gaet Investor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.