Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Siapkan Belanja Modal Rp 5,2 Triliun pada Tahun Ini

Kompas.com - 08/02/2021, 21:58 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk menyiapkan belanja modal Rp 5,2 triliun tahun ini. Jumlahnya meningkat sekitar 200 miliar dari Rp 5 triliun pada tahun 2020.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, perseroan belum spesifik menganggarkan peruntukkan belanja modal dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tersebut.

Pasalnya masih banyak ketidakpastian akibat pandemi Covid-19. Namun yang pasti, akuisisi tidak akan menjadi rencana perseroan tahun ini.

Baca juga: BCA Estimasi Kredit Tumbuh 4-6 Persen Sepanjang 2021

"Untuk akuisisi saya kira enggak, ya. Karena dengan adanya ketentuan OJK bahwa modal inti BUKU I, II, dan III akan diatur lagi, saya kira konsolidasi bank akan otomatis akan berjalan sendirinya. Kita enggak ada plan untuk akuisisi bank di tahun 2021," kata Jahja dalam paparan kinerja BCA secara virtual, Senin (8/2/2021).

Sementara itu, Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim menambahkan bank swasta dengan kapitalisasi terbesar di bursa ini bakal membangun sebuah pusat data (data center) tambahan di bidang tanah seluas 2 hektar.

Pusat data itu bakal dibangun di Cikarang, melengkapi 3 pusat data yang sudah dimiliki BCA. Estimasinya, pembangunan bakal rampung dalam 2 tahun ke depan.

Selain pusat data, pihaknya pun akan me-launching layanan customer service HaloBCA di Semarang yang rencananya bisa beroperasi tahun ini.

"HaloBCA Kita ada satu di Jakarta, tahun ini kita ekspansi lagi di Semarang. Tahun ini sudah akan beroperasi. Ini akan melengkapi layanan kepada nasabah yang lebih naik lagi," pungkasnya.

Baca juga: Selama 10 Tahun Pemerintah Sudah Suntik Modal BUMN Rp 186 Triliun

Sebagai informasi, BCA membukukan laba bersih sebesar Rp 27,1 triliun sepanjang 2020. Laba bersih itu turun sebesar 5 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 28,6 triliun di tahun 2019.

Penurunan laba disebabkan oleh biaya pencadangan yang lebih tinggi untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas aset akibat pandemi Covid-19.

Tercatat, bank bersandi BBCA itu biaya pencadangan sebesar Rp 11,6 triliun, atau naik 152,3 persen (yoy).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com