Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Ceritakan Masa Sulitnya Jadi Korban PHK Akibat Krismon 1998

Kompas.com - 09/02/2021, 08:12 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengajak kaum milenial mulai merintis usaha dengan menjadi wirausaha mandiri sekaligus ujung tombak pencetakan lapangan pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sandiaga menjelaskan saat ini terdapat 34 juta warga yang menggantungkan hidupnya pada sektor parekraf.

Untuk itu perlu peran pemuda milenial dalam membantu membuka lapangan pekerjaan yang bisa membangkitkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi.

“Saya berharap kaum milenial bisa mengambil peran untuk menjadi ujung tombak sebagai pelaku usaha pencetak lapangan kerja dan khususnya bisa memilih usaha di bidang parekraf yang memiliki 17 subsektor termasuk kuliner, fesyen, dan kriya,” kata Sandiaga dilansir dari Antara, Selasa (9/2/2021).

Baca juga: Sandiaga Uno Bentuk Satgas Toilet Indonesia, Apa Itu?

Sandiaga juga memberikan motivasi kepada para milenial untuk terus bersemangat, bertahan, dan berinovasi di tengah pandemi untuk memulai bisnis mereka.

Sandiaga Uno lalu berkisah tentang pengalamannya saat memulai usaha di tengah tantangan krisis monoter (krismon) yang mulai terjadi di tahun 1997 dan berlanjut di tahun 1998.

“Sekarang banyak tantangan memulai bisnis terlebih di saat krisis selalu penuh dengan tantangan. Tetapi kalau kita dapat mengatasi tantangan tersebut maka akan menjadi pemenang," kata Sandiaga mengawali kisahnya.

"Saya sendiri memulai usaha pada saat krisis di tahun 1997. Saya di-PHK dan kehilangan pekerjaan dan harus banting stir memulai usaha sebagai opsi terakhir untuk bertahan,” ujar dia lagi.

Baca juga: Pantau Pemulihan Pariwisata, Sandiaga Uno Akan Berkantor di Bali

Lantaran tekad yang kuat, Sandiaga Uno yang merintis usaha di bidang konsultan keuangan pada saat itu akhirnya bisa membuka lapangan pekerjaan bagi 30 ribu orang pada 20 tahun kemudian.

Peran pemuda-pemudi milenial harus mengambil sikap proaktif berinovasi dan juga berani ambil risiko.

“Alhamdulillah dari usaha kecil dengan tiga orang anggota di bidang konsultan keuangan kemudian berkembang, setelah 20 tahun lebih menjadi sebuah perusahaan investasi yang bergerak di 28 anak usaha yang sekarang sudah membuka lapangan kerja bagi 30 ribu karyawan,” kata dia.

Sandiaga Uno mengajak para milenial untuk membuka dan bergerak sebagai pelaku usaha di bidang parekraf.

Baca juga: Cerita Susi Pudjiastuti Blokir Twitter Sandiaga Uno

Karena 97 persen lapangan pekerjaan di Indonesia bergerak di sektor UMKM, dan UMKM tersebut saat banyak dimotori oleh para milenial. Menurut data yang dihimpun 70 persen UMKM tersebut bergerak di bidang parekraf.

“Saya berharap ini menjadi contoh bagi milenial untuk dapat mendukung pengembangan sektor parekraf khususnya di tempat-tempat yang saat ini memiliki peluang seperti desa wisata, ekowisata hingga sport tourism. Saya lihat hampir 70 persen bergelut di bidang parekraf,” ujar Sandiaga.

Selain itu, ia juga mengajak para milenial untuk berkolaborasi mengkampanyekan program-program yang sedang diusung Kemenparekraf seperti penerapan protokol kesehatan 3M dengan ketat dan disiplin saat berwisata.

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com