Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Holding Ultra Mikro Dorong Saham BBRI Melambung

Kompas.com - 09/02/2021, 13:01 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan kode emiten BBRI pagi ini mencatatkan kenaikan saham paling tinggi di sektor perbankan LQ45 pada perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (9/2/2021).

Pada sesi I saham BBRI ditutup naik 4,93 persen pada Rp 4.680 per lembar saham. Pada perdagangan sesi pagi ini BBRI sempat menyentuh level tertinggi di level 4.770.

Asing tercatat borong saham BBRI sebanyak Rp 465 miliiar di seluruh pasar. Adapun total transaksi BBRI pada sesi I mencapai Rp 1,2 triliun dengan volume 259,7 miliar saham.

Baca juga: Pemerintah Targetkan Holding BRI-Pegadaian-PNM Bisa Jangkau 29 Juta Usaha Ultramikro

Sebelumnya, pemerintah menargetkan bisa menjangkau 29 juta usaha berskala ultra mikro pada tahun 2024 usai membentuk holding ultramikro dengan menggabungkan tiga BUMN yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sebagai induk, membawahi PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Pesero) atau PNM.

Analis Artha Sekuritas Dennis Christopher dalam analisisnya mengatakan, rencana right issue untuk bentuk holding ultramikro menjadi sentimen pergerakan saham BBRi hari ini. Secara teknikal, Dennis menyebut BBRI masih berpeluang menguat dalam jangka pendek.

“Tapi perlu waspada karena penguatan IHSG sepekan cukup signifikan, sehingga ada potensi profit taking untuk saham-saham big caps termasuk BBRI,” jelas Dennis kepada Kompas.com.

Dennis memproyeksikan target price BBRI hari ini di level 4.800, dan support di level 4.570.

Sebagai informasi pagi ini sektor financial menyumbang kenaikan IHSG sebesar 2,3 persen atau menjadi yang tertinggi diantara sektor lainnya. Sektor agri menyumbang 1,8 persen, dan mining menguat 0,8 persen.

Baca juga: Cetak Laba Tertinggi di Industrinya, Saham BBCA Diborong Asing Pagi Ini

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com