Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Tren Bisnis Makanan serta Barang dan Jasa yang Akan Menggeliat di 2021

Kompas.com - 09/02/2021, 14:51 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Head of Merchant Platform Business Gojek Novi Tandjung membeberkan, ada beragam usaha kuliner makanan yang diprediksi akan meningkat selama 2021.

"Kami melihat dessert box dan rice bowl akan menjadi kuliner terfavorit di 2021 berdasarkan meningkatnya jumlah pencarian menu tersebut di GoFood," ujar Novi dalam konferensi pers virtual "Tetap Melaju Bersama Gojek Kilas Balik 2020 dan Tren Usaha 2021", Selasa (9/2/2021).

Lalu disusul dengan menu varian, makanan atau minuman, yang berbahan dasar Milo.

Baca juga: Bisnis Kuliner Ini Diprediksi Bakal Jadi Tren pada 2021

Sementara untuk jenis usaha kuliner yang banyak diincar di tahun 2020 yang lalu, disebutkan Novi, adalah beberapa jenis kuliner mie pedas, minuman mix susu segar, dan dimsum udang rambutan.

Meningkatnya pembelian akan produk-produk ini didorong karena masih mewabahnya pandemi Covid-19 yang membuat banyak masyarakat untuk memilih tetap di rumah danmemesan makanan secara online untuk mengisi waktu luang.

Novi juga menyebutkan, ada beberapa barang dan jasa yang paling sering dibeli pelanggan selama 2020.

Laundry adalah salah satu jasa yang paling banyak dipilih masyarakat selama mewabahnya pandemi.

Ia mengakui pandemi Covid-19 membuat segala aktivitas masyarakat semakin lebih mudah.

Baca juga: Pamer Janda Bolong, Erick Thohir: Bisnis Ini Akan Tetap Berkembang

Hal ini justru membantu percepatan akselerasi digital.

Bahkan, di tahun 2025 pun, pelanggan digital diprediksi bisa meningkatkan transaksinya sebanyak 3,5 kali lebih banyak dibandingkan tahun 2018.

Di sisi lain, Novi membeberkan ada tiga besar pos pengeluaran konsumen untuk transaksi digital yang terjadi selama pandemi.

Pertama, masyarakat lebih banyak mengeluarkan biaya untuk menikmati layanan pesan antar makanan secara online.

Baca juga: Ini Bisnis Online yang Sedang Tren Saat Pandemi

Disusul dengan layanan jasa pengiriman barang secara online dan jasa transportasi online.

"Untuk persentasenya, ada sebanyak 97 persen konsumen melakukan transaksi digital untuk layanan pesan antar makanan online, 76 persen yang mengaku lebih banyak mengeluarkan biaya untuk jasa pengiriman barang online, dan 75 persen untuk jasa transportasi online. Jadi memang kami mengira dengan adanya pandemi membuat percepatan akselerasi digital terjadi dan juga turut membantu keberlangsungan hidup mereka, baik itu konsumen maupun pelaku UMKM," ucap Novi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com