Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibayangi Sentimen Positif, Berikut Analisis Saham GIAA, BRIS dan ERAA

Kompas.com - 10/02/2021, 11:30 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa emiten di tanah air, seperti Garuda Indonesia (GIAA), Bank Syariah Indonesia (BRIS) dan Erajaya Swasembada (ERAA) beberpa hari terakhir mendapatkan sentimen positif dari aksi korporasi yang dilakukan perseroan.

Melansir RTI, Rabu (10/2/2021), harga saham GIAA pagi ini berada di level 340, atau turun 0,58 persen. Sementara BRIS berada di level 2.850 atau naik 0,71 persen, dan ERAA di level 2.970 atau naik 4,9 persen.

Analis Artha Sekuritas Dennis Christopher dalam analisnya pagi ini menyeutkan, saham BRIS hari ini akan dibayangi sentimen rencana pemerinah meningkatkan free float jadi 7,5 persen.

Baca juga: Ada Promo Bunga KPR BTN 4,71 Persen, Tertarik?

Seperti diketahui, pasca-merger tiga bank syariah, jumlah saham beredar Bank Syariah Indonesia (BRIS) hanya tersisa 4,4 persen.

“BRIS ada potensi melanjutkan koreksi jangka pendek, rekomendasi BRIS, hold,” kata Dennis, Rabu (10/2/2021).

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut akan segera memenuhi ketentuan free float minimal 7,5 persen untuk saham BRIS.

Sementara untuk saham GIAA, Dennis menyebut penuntasan pencairan dana Obligasi Wajib Konversi (OWK) Rp 1 triliun akan mendorong optimisme pemulihan maskapai plat merah ini.

“GIAA ada potensi penguatan namun diperkirakan pergerakan akan terbatas, rekomendasi saham GIAA, hold,” jelas Dennis.

Kemarin, GIAA telah menyelesaikan proses pencairan dana hasil penerbitan OWK sebesar Rp 1 triliun dalam rangka implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasiona (PEN). Dana ini nantinya akan digunakan untuk mendukung likuiditas, solvabilitas, serta pembiayaan operasional perseroan.

Baca juga: Laba BTPN Syariah Menyusut, Bagaimana dengan Penyaluran Pembiayaan?

Semenara itu, rencana ERAA untuk melakukan stok split juga berpeluang mendorong penguatan saham peusahaan yang bergerak di sektor distribusi peralatan elektronik tersebut.

“ERAA masih bergerak di channel penguatan, dan berpotensi uji resistance terdekat di level 2.950, rekomendasi, buy,” kata Dennis.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), ERAA berencana untuk memecah nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:5.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Maret mendatang, ERAA berencana memecah setiap 1 sahamnya yang sebelumnya seharga Rp 500, dipecah menjadi 5 saham dengan nilai nominal Rp 100.

Disclaimer: Artikel ini dibuat dengan tujuan bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com