Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kebutuhan Saat Lebaran, Pemerintah Impor 185.500 Ton Daging

Kompas.com - 10/02/2021, 13:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan melakukan impor daging sapi/kerbau sebanyak 185.000 ton untuk mengantisipasi kebutuhan dan ketersediaan daging nasional, khususnya saat Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2021.

Bersamaan dengan itu dilakukan pula impor sapi bakalan sebanyak 502.000 ekor, serta bakalan yang dipotong sebanyak 430.000 ekor atau setara 96.367 ton.

Berdasarkan hitungan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) kebutuhan daging sapi/kerbau secara nasional mencapai 696.956 ton di 2021. Perkiraannya konsumsi per kapita sebesar 2,56 kilogram per tahun.

Baca juga: Update 3 Syarat Naik Kereta Api Terbaru 2021, Cek di Sini

Sementara ketersediaan daging sapi/kerbau lokal hanya mencapai 473.814 ton. Maka, kebutuhan dan ketersediaan daging sapi/kerbau nasional sepanjang 2021 masih kekurangan pasokan sebanyak 223.142 ton.

"Kekurangan tersebut akan dipenuhi dari impor baik dalam bentuk sapi bakalan, bakalan yang dipotong, dan impor daging sapi atau kerbau," ujar Direktur Jenderal PKH Kementan Nasrullah dalam keterangannya, Rabu (10/2/2021).

Ia menyakini, dengan adanya impor daging sapi/kerbau serta bakalan sapi maka akan memenuhi kebutuhan nasional sepanjang tahun. Bahkan diperkirakan stok daging surplus sebanyak 58.725 ton di akhir 2021.

"Dari stok akhir tahun 2021 ini, akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan daging Januari sampai Maret tahun 2022," jelasnya.

Nasrullah pun mengimbau, untuk para importir daging yang telah memperoleh rekomendasi dan izin agar segera merealisasikan impor daging sapi beku pada bulan Maret, Apri, dan Mei 2021.

Hal ini untuk menjaga ketersediaan stok dan stabilisasi harga daging sapi/kerbau pada Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri nanti.

Menurut laporan dari para importir, per tanggal 28 Januari 2021, stok yang ada di importir swasta dan BUMN masih tersedia sebanyak 6.998,69 ton daging sapi/kerbau, termasuk 477,45 ton jeroan.

Melihat pasokan yang menipis maka importir diminta untuk memperhatikan peningkatan stok daging di gudang.

Baca juga: Dibatasi, Ini Prosedur Baru untuk TKI di Arab Saudi

Selain itu, importir juga diminta menyediakan potongan karkas impor dalam bentuk segar dingin (chilled) yang akan dijual ke pasar dalam bentuk daging sapi segar dengan harga yang lebih terjangkau. Lantaran, umumnya masyarakat Indonesia memilih daging sapi segar.

"Kami meminta kepada importir untuk melaporkan rencana realisasi pemasukan daging sapi/kerbau selama tahun 2021, dan khususnya untuk bulan Maret, April, dan Mei," kata Nasrullah.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Syamsul Ma'arif menambahkan, pihaknya meminta para importir daging berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam penyediaan daging sapi/kerbau, serta mencegah gejolak harga daging Ramadan dan Lebaran.

Para importir juga diminta bekerjasama dengan pemerintah daerah agar dapat bersama-sama melakukan operasi pasar dalam rangka stabilisasi harga daging sapi/kerbau

"Kami meminta dukungan dan komitmen dari semua unsur untuk bersama-sama mengantisipasi ketersediaan dan mencegah terjadinya gejolak harga dagingm" ujar Syamsul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com