Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Harga Sewa Pesawat yang Dilakukan Garuda Salah Satu yang Paling Mahal di Dunia

Kompas.com - 10/02/2021, 15:01 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, Garuda Indonesia merupakan salah satu maskapai dengan pengeluaran tertinggi di dunia untuk sewa pesawat.

Atas dasar itu, mantan bos Inter Milan ini menginginkan agar maskapai pelat merah itu melakukan efisiensi biaya. Salah satunya dengan menegoisasikan ulang kontrak kerja sama sewa pesawat dengan para leasing.

“Yang tidak kalah pentingnya dari data-data kita lihat bahwa Garuda itu salah satu perusahaan penerbangan yang leasing-nya paling tinggi di dunia, cost  leasing-nya 27 persen,” ujar Erick dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/2/2021).

Baca juga: Garuda Indonesia Hemat Biaya Produksi hingga Rp 210 Miliar Per Bulan

Erick menambahkan, dirinya tengah berupaya memperbaiki pola bisnis Garuda Indonesia dengan para pihak leasing pesawat. Dia mau ke depannya kerja sama antara Garuda Indonesia dengan pihak leasing saling menguntungkan.

“Nah konsep leasingnya sedang kita perbaiki, supaya untung sama untung, jangan seperti dahulu yang akhirnya kita ditekan, terjadi grey area untuk kolusi,” kata dia.

Pendiri Mahaka Media ini menjelaskan, sewa leasing pesawat Garuda Indonesia lebih mahal dari perusahaan lain dikarenakan ada indikasi kasus korupsinnya. Bahkan, pengadaan pesawat Garuda Indonesia pada 2011 lalu saat ini tengah tersangkut kasus hukum.

“Kalau kita benchmarking Garuda dengan yang lain, itu kita menjadi posisi salah satu yang tertinggi. Karena itu kita pelajari kesalahannya di mana. Tentu kesalahannya ada proses kasus hukumnya, KPK sudah terjun, tapi di luar negeri kasus ini terus di eksplorasi. Jadi landasan hukumnya kuat di sini,” ungkapnya.

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia Tbk memutuskan akan mengembalikan 12 pesawat jenis Bombardier CRJ 1000 kepada pihak leasing, yakni Nordict Aviation Capital (NAC).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, keputusan ini diambil setelah melihat adanya dugaan tindak pidana dalam pengadaan pesawat jenis tersebut pada 2011 lalu. Dimana diduga pihak pabrikan memberikan suap kepada pimpinan Garuda Indonesia di masa itu dalam rangka pengadaan pesawat.

Baca juga: Garuda Indonesia Cairkan Dana Rp 1 Triliun, untuk Apa?

“Kami memutuskan mengembalikan 12 pesawat Bombardier CRJ 1.000 untuk mengakhiri kontrak kepada Nordict Aviation Capital (NAC) yang memang jatuh temponya 2027,” ujar Erick dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/2/2021).

Selain itu, lanjut Erick, manajemen Garuda Indonesia juga tengah melakukan negoisasi terkait early payment settlement contract financial enam pesawat jenis Bombardier CRJ 1000 dari Export Development Canada (EDC) yang jatuh tempo pada 2024 mendatang.

“Proses negoisasi ini tentu sudah terjadi berulang-ulang kali antara Garuda dan NAC dan tentu ini niat baik kami. Tapi sayangnya early termination ini belum mendapatkan respons dari mereka. Sementara proses negoisasi dengan EDC masih terus berlangsung,” kata Erick.

Baca juga: Garuda Indonesia Kembalikan 12 Pesawat CRJ1000 ke Leasing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com