Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini

Kompas.com - 10/02/2021, 16:14 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sore ini ditutup menguat pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/2/2021).

Melansir RTI, IHSG ditutup pada level 6.201,82 menguat 0,3 persen (20,15 poin).

Adapun total transaksi hingga sore ini mencapai Rp 14,3 triliun dengan volume 13,1 miliar saham.

Baca juga: IHSG Menguat Rabu Pagi, Dua Saham Perbankan Ini Laris Manis Dibeli Asing

Top gainers sore ini antara lain saham Aneka Tambang (ANTM) yang menguat 7,3 persen di level Rp 2.930.

Kemudian, saham Waskita Karya (WSKT) naik 3,9 persen di level Rp 1.580, dan saham Tower Bersama Infrastruktur (TBIG) juga menguat 3,3 persen pda level Rp 2.180.

Top losers sore ini antara lain, saham Itama Ranoraya (IRRA) yang turun 5,6 persen di level Rp 2.010.

Kemudian, saham Ace Hardware Indonesia (ACES) juga turun 3,5 persen di level Rp 1.610.

Selanjutnya, saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) juga terkoreksi 1,7 persen di level Rp 1.405.

Baca juga: Mau Beli Dollar AS ? Cek Dulu Kurs Rupiah Hari Ini

Asing catatkan net buy tertinggi pada saham Bank BRI (BBRI) senilai Rp 250 miliar di seluruh pasar, saham Astra International (ASII) sebesar Rp 28,1 miliar, dan saham Unilever (UNVR) sebesar Rp 17,5 miliar.

Sementara net sell asing tercatat paling tinggi pada saham Bank BCA (BBCA) senilai Rp 47 miliar, Bank Mandiri (BMRI) Rp 41,6 miliar, dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) Rp 38,8 miliar.

Bursa Asia mayoritas positif dengan kenaikan indeks Nikkei 0,19 persen, indeks Hang Seng Hong Kong 1,9 persen, indeks Shanghai Komposit 1,43 persen. Sementara itu, indeks Strait Times Singapura melemah 0,35 persen.

Bursa Eropa mixed dengan kenaikan indeks FTSE 0,36 persen, sementara indeks Xetra Dax melemah 0,07 persen.

Melansir Bloomberg, sore ini rupiah ditutup menguat 12 poin (0,09 persen) di level Rp 13.982 per dollar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 13.994 per dollar AS.

Baca juga: Proyeksi BI Dorong Rupiah Menguat Pagi Ini

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan rupiah sore ini terjadi karena sentimen perlambatan kenaikan kasus Covid-19 yang tercatat di Kementerian Kesehatan.

"Rata-rata penambahan pasien baru adalah 11.602 orang per hari. Turun ketimbang rata-rata 14 hari sebelumnya yakni 11.828 orang per hari," kata Ibrahim dalam siaean pers.

Rasio temuan kasus positif (positive rate) di Indonesia pun menurun. Namun dengan angka yang di atas 20 persen masih jauh di atas ambang batas aman yang ditetapkan WHO yaitu maksimal 5 persen.

Di sisi lain, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro yang diterapkan pemerintah pekan ini akan berdampak positif untuk pertumbuhan ekonomi.

Menurut Ibrahim, salah satu yang akan terangkat adalah meningkatkan penjualan ritel yang sempat tertekan pada masa pemberlakuan PPKM sebelumnya.

Baca juga: Dibayangi Sentimen Positif, Berikut Analisis Saham GIAA, BRIS dan ERAA

Pasalnya, dengan kebijakan PPKM mikro, jam buka toko diperpanjang dari yang sebelumnya hanya boleh sampai pukul 20.00 menjadi 21.00 WIB.

"Bertambahnya kapasitas dine-in di restoran serta penambahan kapasitas work from office (WFO) juga berkontribusi pada peningkatan omset harian," jelas dia.

Ibrahim mengatakan, saat ini Indonesia belum saatnya untuk bersenang-senang dulu. Apalagi pekan ini ada libur panjang perayaan Tahun Baru Imlek.

Meski sudah ada anjuran dari pemerintah untuk dirumah saja, tetapi sulit untuk membendung keinginan orang untuk bepergian.

"Selepas libur panjang biasanya ada kenaikan kasus baru mencapai 30-40 persen. Jika aktivitas dan mobilitas warga meningkat saat libur panjang pekan ini, maka bukan tidak mungkin jumlah pasien baru bakal bertambah signifikan," tambah dia.

Disclaimer: Artikel ini dibuat dengan tujuan bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com