Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merger Dikabarkan Masuk Finalisasi, Valuasi Gojek-Tokopedia Ditargetkan Rp 560 Triliun

Kompas.com - 10/02/2021, 19:01 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan transportasi on demand Gojek serta Tokopedia dikabarkan tengah masuk dalam tahap finalisasi pembahasan untuk merger kedua unicorn Indonesia itu.

Dilansir dari Bloomberg, Rabu (10/2/2021), sumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, saat setidaknya pada akhir bulan ini, kedua perusahaan rintisan (startup) Indonesia tersebut bakal mencapai kesepakatan terkait persyaratan merger.

Kedua perusahaan tengah melakukan pembahasan terkait beragam skenario dengan tujuan untuk mencatatkan saham kedua perusahaan yang digabung, baik di Jakarta dan di Amerika Serikat.

Baca juga: Gojek dan Tokopedia Dikabarkan Merger, Saham Bank Jago Melesat

Valuasi perusahaan hasil merger ditargetkan bisa mencapai 35 miliar dollar AS hingga 40 miliar dollar AS atau sekitar Rp 560 triliun (kurs Rp 14.000) bila melantai di bursa saham.

Ketika dikonfirmasi kepada Gojek, perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim tersebut enggan memberi komentar.

"Kami tidak dapat memberikan komentar terhadap rumor yang beredar," ujar Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita kepada Kompas.com.

Adapun Bloomberg mengatakan, kedua start up tersebut berencana membuat Indonesia sebagai sumber daya internet. Sebab saat ini, Indonesia tengah memimpin pasar ekonomi digital mulai dari layanan transportasi, pembayaran online, jasa pengiriman, hingga belanja.

Bloomberg pun pertama kali memberitakan negosiasi aksi korporasi kedua perusahaan tersebut di bulan Januari.

Berdasarkan diskusi terakhir, pemegang saham Gojek diminta untuk memiliki sekitar 60 persen dari entitas gabungan, sementara Tokopedia sebesar 40 persen.

Terlepas dari rasio kepemilikan saham tersebut, kedua perusahaan dinilai bakal mencapai merger yang sederajat.

Baca juga: Gojek Caplok 22 Persen Saham Bank Jago

Salah satu skenario merger yang dibahas yakni penggabungan kedua perusahaan sebelum secara bersamaan mencatatkan saham di Indonesia dan AS.

Skenario lainnya, Tokopedia akan mencatatkan saham perdana di Jakarta terlebih dahulu, kemudian bergabung dengan Gojek sebelum akhirnya mendaftarkan entitas gabungan di Amerika Serikat.

Namun demikian, kedua perusahaan belum mencapai kesepakatan terkait pencatatan saham di AS melalui penawaran umum perdana tradisional atau dengan skema khusus untuk perusahaan akuisisi.

Sumber Bloomberg pun mengatakan sangat mungkin proses negosiasi berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan, atau bahkan gagal mencapai kesepakatan final.

Baca juga: Kata Pemerintah soal Isu Merger Gojek-Tokopedia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com