Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Pengurang Pestisida Jadi Solusi Pertanian Berkelanjutan

Kompas.com - 11/02/2021, 09:59 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan pestisida secara terus-menerus akan berdampak buruk bagi lingkungan maupun petani sendiri. Oleh sebab itu, diperlukan produk pengurang pestisida sebagai solusi untuk pertanian yang berkelanjutan.

CEO dan Co-founder Pandawa Agri Indonesia Kukuh Roxa menjelaskan, pestisida pada dasarnya memiliki kandungan utama berupa racun, namun produk ini tetap diperlukan oleh petani untuk melindungi tanaman dari kerusakan akibat gulma dan hama.

Oleh sebab itu, Pandawa Agri Indonesia pun fokus untuk membuat produk pengurang pestisida agar mengecilkan risiko kerusakan lingkungan dan petani, namun efektivitas yang dihasilkan pada pengganggu tanaman bisa tetap optimal.

Baca juga: Jika Terpaksa Keluar Kota Selama "Long Weekend", PNS Wajib Kantongi Surat Izin dari Pimpinan

"Kami paham pestisida sangat diperlukan oleh petani, di sisi lain ini sudah digunakan puluhan tahun, tentu ada efek sampingnya, maka kita perlu cari solusi. Kami fokus untuk bisa kurangi penggunaan pestisida tapi fungsinya bisa sama seperti pestisida," ungkap Kukuh dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/2/2021).

Salah satu produk yang berhasil dikembangkan Kukuh adalah pengurang pestisida untuk gulma atau reduktan herbisida yang diberi nama Weed Solut-ion. Produk ini diformulasikan untuk menurunkan dosis herbisida hingga 50 persen namun tetap memiliki efektivitas yang sama dengan dosis tunggal pestisida.

Herbisida dipilih karena memang menjadi jenis pestisida yang paling banyak digunakan di Indonesia. Ia menjelaskan, 40 persen dari penggunaan pestisida pada pertanian dalam negeri adalah jenis herbisida.

Baca juga: Kenapa Nilai Uang di Kuitansi Wajib Ditulis dengan Huruf?

Sementara insektisida atau pestisida untuk serangga pangsa penggunaannya 20 persen, lalu fungisida atau pestisida untuk jamur penggunaanya berkisar 15-17 persen, selebihnya adalah penggunaan pestisida yang menyasar tikus, burung, hingga keong.

"Jadi kami fokus ke herbisida karena paling banyak digunakan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com