Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antam akan Segera Kuasai Wilayah Tambang Nikel Bekas Vale Indonesia

Kompas.com - 11/02/2021, 12:07 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah digantung lebih dari dua tahun, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) bakal segera menguasai Blok Bahodopi Utara dan Blok Matarape, dua wilayah tambang nikel hasil penciutan dari PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Senior Vice President Corporate Secretary Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang menunggu terbitnya Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) untuk kedua wilayah tambang nikel tersebut. Menurutnya, penerbitan IUPK sedang berposes di Kementerian ESDM.

"Terkait dengan wilayah Bahodopi Utara dan Matarape, dapat disampaikan bahwa saat ini proses penerbitan IUPK sedang berproses di Kementerian ESDM," ujar Kunto kepada Kontan.co.id, Rabu (10/2/2021).

Baca juga: Beda Kasus BP Jamsostek dan Upaya Menepis Trauma Jiwasraya dan Asabri

Sebagai informasi, Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) Bahodopi Utara dan Matarape didapatkan Antam itu sejak Agustus 2018 lalu dalam penawaran prioritas yang digelar oleh Kementerian ESDM.

Tepatnya, pada tanggal 1 Agustus 2018 untuk Blok Bahodopi Utara, dan untuk Blok Matarape pada 21 Agustus 2018. Sebelumnya, Antam mengklaim telah membayar Kompensasi Data Informasi (KDI) sesuai dengan aturan yang berlaku.

Berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 1805.K/30/MEM/2018, Blok Matarape di Sulawesi Tenggara memiliki luas 1.681 hektare (ha) dengan harga KDI sebesar Rp 184,05 miliar. Sementara Blok Bahodopi Utara di Sulawesi tengah memiliki luas 1.896 ha dengan nilai KDI Rp 184,8 miliar.

Penerbitan izin eksplorasi dari Kementerian ESDM terganjal, lantaran Ombudsman Republik Indonesia sempat menetapkan dugaan maladministrasi pada penawaran prioritas atau lelang blok tambang yang dilakukan Kementerian ESDM pada 2018.

Saat dikonfirmasi mengenai progres penerbitan IUPK untuk Blok Bahodopi Utara dan Matarape kepada Antam, hingga berita ini ditulis, Pelaksana Tugas Direktur Bina Program Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Heri Nurzaman belum memberikan tanggapan.

Memperluas Cadangan Mineral

Di sisi lain, Kunto menegaskan bahwa Antam bakal memperkuat portofolio bisnis melalui pengoptimalan potensi dan sumber daya yang dimiliki. Emiten mineral plat merah berkode ANTM di Bursa Efek Indonesia itu juga sedang menjajaki beberapa peluang bisnis dari hulu ke hilir di komoditas nikel, emas, dan bauksit.

Di hulu, saat ini Antam aktif melakukan kegiatan eksplorasi di wilayah IUP yang dimilikinya serta tinjauan di beberapa daerah prospek. Dengan komposisi anggota MIND ID, sambung Kunto, hal itu membuka kesempatan bagi Antam untuk bersinergi dalam pengelolaan aset pertambangan nasional untuk mendukung pengembangan hilirisasi bisnis mineral yang terintegrasi.

Baca juga: Gara-gara Kudeta, AS Bekukan 1 Miliar Dollar AS Aset Myanmar

"Antam memiliki strategi untuk memperluas cadangan dan memastikan umur pertambangan hingga lebih dari 25 tahun," jelas Kunto.

Dari sisi investasi eksplorasi, realisasi biaya unaudited yang dikeluarkan Antam pada tahun lalu mencapai Rp 69,19 miliar. Sayangnya, Kunto belum membuka berapa anggaran eksplorasi Antam untuk tahun ini.

Yang pasti, pada 2021 kegiatan eksplorasi Antam akan semakin diintensifkan untuk mendukung rencana pengembangan hilirisasi, serta meningkatkan sumber daya dan cadangan mineral komoditas inti.

Kegiatan eksplorasi Antam akan dilakukan beberapa wilayah IUP Perusahaan seperti di Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat dan Jawa Barat. "Antam akan menitikberatkan kegiatan eksplorasi yang mampu mendukung pengembangan Perusahaan di komoditas nikel, emas dan bauksit," pungkas Kunto.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Antam akan segera kuasai dua wilayah tambang nikel bekas Vale Indonesia (INCO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com