Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Asosiasi, Hal Ini yang Jadi Salah Satu Penyebab UMKM Gulung Tikar Saat Pandemi

Kompas.com - 11/02/2021, 18:09 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengatakan, kebijakan pemerintah yang tidak konsisten menjadi salah satu penyebab banyaknya pelaku UMKM yang gulung tikar di masa pandemi Covid-19 ini.

“Dilihat dari sisi kebijakan pemerintah, yang mengganggu UMKM tidak bisa bertahan atau gulung tikar adalah kebijakan lockdown atau PSBB, PPKM, apapun namanya. Ini yang mengganggu sejak awal,” ujarnya dalam Media Virtual Tour, Kamis (11/2/2021).

Menurut dia, kebijakan yang berubah-ubah membuat interaksi antara penjual dan pembeli jauh menurun karena tidak bisa melakukan interaksi tatap muka secara maksimal.

Baca juga: Meski Tanpa Subsidi Gaji, Insentif UMKM dan Kartu Prakerja Dinilai Bisa Pulihkan Ekonomi

Selain itu, Ikhsan juga mengatakan, penerapan PSBB pada awal dan pertengahan pandemi Covid-19 membuat UMKM sangat terdampak parah, khususnya usaha mikro.

Lalu, pada saat November dan Desember 2020, UMKM mulai menunjukkan pergerakan, namun masih tetap dibayang-bayangi dengan menyusulnya kebijakan PSBB Jawa-Bali.

“Apakah kebijakan itu bermanfaat bagi UMKM? Ternyata tidak. Akhirnya kita bersyukur bahwa pemerintah telah mengevaluasi, akhirnya tidak memberlakukan PSBB secara besar tapi PPKM secara mikro, kami menyambut baik,” ungkapnya.

Dia juga merasa bersyukur dengan adanya stimulus-stimulus yang diberikan pemerintah untuk UMKM, membuat UMKM bisa bertahan dan melanjutkan usahanya.

“Sekali lagi kami bersyukur dari sisi asosiasi memperjuangkan terus untuk terciptanya PPKM Mikro. Bahwa stimulus-stimulus yang diberikan Pemerintah sangat membantu UMKM, terutama untuk usaha mikro,” pungkasnya.

Baca juga: Bertahan Selama Pandemi, UMKM Dinilai Harus Bertransformasi ke Bisnis Online

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com