Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sederet Bisnis yang Diprediksi Cuan di Tahun Kerbau Logam

Kompas.com - 12/02/2021, 10:35 WIB
Muhammad Choirul Anwar,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Antara


KOMPAS.com - Tahun baru Imlek pada 2021 ini tercatat memasuki Tahun Kerbau Logam. Pergantian tahun juga dipercaya membawa perubahan peruntungan pada lini bisnis.

Terdapat sejumlah lini bisnis yang diperkirakan akan membawa cuan alias untung di tahun Kerbau Logam ini. Pakar feng shui Yulius Fang buka suara mengenai hal ini.

Yulius mengatakan bisnis yang paling diuntungkan tahun ini yang berhubungan dengan api yang panas, seperti kuliner dan energi.

"Bisnis restoran, toko roti atau cake, bahan bakar, gas, energi yang berhubungan dengan cahaya lampu," kata Yulius, sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat (12/2/2021).

Ia bilang, keberhasilan akan diraih bila tidak terkena pandemi. Sayangnya, dia menyatakan bahwa kesuksesan tersebut tetap terkendala selama pandemi belum mereda.

Baca juga: Setelah Tesla, Mastercard Juga yang Akan Jadikan Bitcoin sebagai Alat Pembayaran

Selanjutnya, ia menambahkan bahwa bisnis yang berhubungan dengan media digital juga menguntungkan di tahun Kerbau Logam. Hal ini berlanjut seperti yang sudah dilakukan sejak tahun lalu.

Dikatakannya, para event organizer memutar otak untuk menggelar acara-acara daring seperti webinar. Pun demikian sama halnya dengan profesi di bidang edukasi seperti bimbingan belajar dan kursus, juga bidang make up artist.

Bisnis pertanian juga disebut menjanjikan, yang berhubungan dengan sumber daya alam. Adapun bidang lain yang diuntungkan adalah bisnis yang berhubungan dengan tanah. Bidang ini meliputi real estate, konstruksi dan faktor pendukungnya seperti logistik dan pergudangan.

Ia merekomendasikan agar barang tembikar dan keramik makin aktif dipasarkan secara daring. Dengan begitu, penjualannya bisa meminimalisasi dampak Covid-19 dan bisa berjalan lancar.

"Asuransi juga bagus, perbankan dan supermarket juga,” imbuhnya.

Baca juga: Ramai-ramai Diadopsi, Harga Bitcoin Tembus Rp 672 Juta

Bisnis yang biasa saja dan tertekan

Di sisi lain, ada juga bisnis yang kinerjanya diprediksi akan sedang-sedang saja. Bisnis di bidang kayu yang akan menjanjikan pada semester satu, diperkirakan menurun kinerjanya pada semester dua.

Perlu diperhatikan juga, kesuksesan berhubungan dengan profil pengusahanya. Jika orang tersebut memang cocok dengan bisnis tersebut, juga peruntungannya sedang bagus, maka keuntungan dari bisnis bisa diraih tahun ini.

Sementara orang yang hoki namun bisnisnya kurang menjanjikan, mungkin bisa tetap mendapat untung tapi terbatas.

Baca juga: Pemerintah Bebaskan PPnBM Mobil Mulai Bulan Depan, Ini Skenarionya

"Bagaimana kalau hoki dia jelek tapi bidangnya bagus? Orang tersebut akan mengalami penurunan omzet. Jadi harus aware juga, belum tentu bisnis yang bagus itu semua akan menghasilkan duit," bebernya.

Ia menambahkan, ada juga bisnis yang mendapatkan beragam tantangan di tahun Kerbau Logam, yakni bisnis di bidang logam, juga bisnis dengan elemen air yang sifatnya bergerak ke banyak tempat, seperti pariwisata, juga bisnis minuman, hotel, hiburan, kebersihan dan penatu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com