Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Stok Jelang Ramadhan, Mentan: Kita Kekurangan 200.000 Ton Daging

Kompas.com - 13/02/2021, 14:21 WIB
Muhammad Choirul Anwar,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Pemerintah mulai menyiapkan ketersediaan pangan jelang datangnya bulan Ramadhan tahun ini. Dari hasil perhitungan itu, stok daging segar menjadi sorotan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengakui, kebutuhan daging cukup tinggi. Sedangkan di sisi lain stok daging segar terbatas.

"Dari data yang kami miliki, stok daging beku kita cukup untuk bertahan sampai bulan ke depan. Kita punya kekurangan daging 200.000 ton,” ujarnya, dikutip dari siaran pers pada Sabtu (13/2/2021).

Angka itu didapatkan dari selisih antara kebutuhan dan ketersediaan yang tak sebanding.

Baca juga: Mengintip Strategi Pengusaha Kuliner Raih Cuan Selama Pandemi

“Yang kita makan 600.000 ton lebih dan ketersediaan kita hanya 400.000 ton. Yang pasti kita tidak boleh bergantung. Oleh karena itu sesuai arahan bapak presiden kita harus memperkuatnya dengan upaya yang ada," katanya.

Syahrul menegaskan, ibadah di bulan suci tidak boleh diganggu atau bersoal dengan kecukupan pangan.

Karena itu semua upaya akan dilakukan pemerintah agar masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa secara nyaman dan aman.

"Yang pasti kita tidak boleh membuat harga mahal sehingga rakyat kita tidak bisa makan. Tapi kita juga tidak boleh bergantung pada impor. Oleh karena itu semua upaya harus kita lakukan," imbuhnya.

Ia pun memerintahkan seluruh jajaran Kementan untuk memantau semua pergerakan komoditas pangan naaional, baik yang berkaitan dengan harga maupun dengan sistem distribusi.

"Makanya bicara pertanian itu tidak bisa bicara diatas kertas, harus mencium aroma lapangan. Setiap daerah kan memiliki iklim, kontur dan spesifikasi yang berbeda," urainya.

Baca juga: Antisipasi Kebutuhan Saat Lebaran, Pemerintah Impor 185.500 Ton Daging

"Dari Aceh sampai Papua tidak akan sama. Pertanian itu akan berkait dengan cuaca dan bencana alam. Oleh karena itu pendekatannya harus melihat langsung situasi secara rutin," sambungnya.

Sejalan dengan itu, dia ingin memastikan persiapan dan kesiapan kebutuhan pangan nasional dilakukan secara menyeluruh.

Persiapan itu di antaranya dengan mengintervensi sistem distribusi, yakni dengan mendekatkan stok pangan yang ada ke seluruh pasar-pasar di tiap daerah.

“Kita melakukan intervensi dengan mendekatkan stok kita ke pasar. Lalu mendekatkan sentral komoditi yang dibutuhkan di seluruh daerah. Kemudian yang kedua Kementan bersama Kemendag akam melakukan operasi pasar. Konsolidasi ini sudah kita persiapkan dari sekarang," ujarnya.

Baca juga: Begini Cara Kerja Buzzer dan Kisaran Gajinya

Terlepas dari daging, ia mengeklaim secara umum sudah menyediakan 11 kebutuhan bahan pokok secara baik. Di antaranya adalah kebutuhan beras, kebutuhan minyak goreng, cabai, bawang, gula, telur serta ayam potong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com