Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukanto Tanoto Borong Properti Mewah di Jerman, Ini Penjelasan RGE

Kompas.com - 14/02/2021, 10:45 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konglomerat Indonesia pemilik kelompok bisnis Royal Golden Eagle (RGE), Sukanto Tanoto, diketahui telah membeli bekas istana Raja Jerman di Munich seharga sekitar Rp 6 triliun.

Mengutip dokumen yang dirilis kolaborasi jurnalis internasional dalam proyek OpenLux, Sukanto Tanoto dan anaknya Andre Tanoto, disebut-sebut dalam kepemilikan gelap gedung-gedung mewah di Jerman.

Selain properti bekas kediaman Raja Jerman, Sukanto Tanoto juga memborong tiga gedung mewah rancangan arsitek kondang Frank O. Gehry di kota pusat perekonomian Düsseldorf, ibu kota negara bagian Nordrhein Westfalen (NRW) seharga Rp 847 miliar.

Dikutip dari laman resminya, RGE membenarkan kalau Sukanto Tanoto telah membeli sejumlah properti mewah di Jerman. Namun pembelian tersebut merupakan investasi pribadi Sukanto Tanoto dan anaknya, bukan melalui perusahaan di bawah RGE.

Baca juga: Profil Sukanto Tanoto, Raja Sawit yang Beli Bekas Istana Raja Jerman

RGE sendiri merupakan perusahaan milik Sukanto Tanoto yang berbasis di Singapura. RGE adalah induk dari Asia Pacific Resources International Holding Ltd atau APRIL yang merupakan salah satu perusahaan kertas terbesar di Indonesia.

Perusahaan lain di bawah RGE yakni Asian Agri yang dikenal sebagai raksasa perkebunan kelapa sawit Indonesia. Perusahaan besar berikutnya ada Apical, Bracel, Asia Pacific Rayon, dan Pacific Oil and Gas.

"Kami mengonfirmasi bahwa perusahaan di bawah RGE Indonesia tidak memiliki hubungan dengan transaksi tersebut," jelas Head Corporate Communications RGE Pte Ltd, John Morgan, dalam keterangan resminya, Minggu (14/2/2021).

"Ini merupakan investasi oleh Keluarga Tanoto yang dilakukan secara profesional dan memenuhi unsur kepatuhan terhadap hukum dan regulasi di negara bersangkutan, serta telah sesuai dengan praktik terbaik internasional," lanjut Morgan.

Baca juga: Daftar 7 Konglomerat Sawit Paling Tajir di Indonesia

Masih dalam keterangan resminya, John Morgan menyebut grup RGE akan selalu patuh di seluruh wilayah negara operasinya yang tersebar di Indonesia, China, Brasil, dan Kanada.

"RGE berkomitmen untukt terus melakukan pembangunan berkelanjutan di semua lokasi tempat kami beroperasi. Kita mencapai semua ini berkat praktik terbaik di bidang sosial, lingkungan, dan ekonomi sesuai dengan filosofi bisnis kami," kata Morgan.

Masuk orang terkaya Indonesia

Dicatat Forbes, kekayaan Sukanto Tanoto mencapai 1,35 miliar dollar AS atau sekitar Rp 19,07 triliun. Kekayaan terbesarnya berasal dari perkebunan kelapa sawit dan industri kertas.

Ia adalah raja sawit di Indonesia bersanding dengan nama-nama besar lain seperti Anthony Salim, Martua Sitorus, dan Ciliandra Fangiono.

Baca juga: Ini 7 Orang Terkaya Indonesia dari Bisnis Kayu

Mereka adalah konglomerat yang masing-masing menguasai ratusan ribu hektare perkebunan kelapa sawit lengkap dengan pabrik pengolahan CPO.

Saat pemerintah gencar mewacanakan pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur, nama Sukanto Tanoto ikut jadi sorotan. Ini karena banyak tanahnya bakal tergusur proyek ibu kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Penguasaan lahan di Kaltim Sukanto Tanoto berada di bawah bendera PT ITCI Hutani Manunggal (IHM) yang berada di Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kecamatan Sepaku Semoi Kabupaten Penajam Paser Utara.

PT IHM selama ini menjadi pemasok utama bahan baku kertas yang diproduksi oleh APRIL Group yang juga milik Sukanto Tanoto. Raksasa kertas itu mengelola kawasan yang masuk Hutan Tanaman Industri (HTI) yang berstatus HGU. 

Baca juga: Ini Dua Konglomerat Juragan Minyak Terkaya dari Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com