Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Food Estate di Sumut Mulai Panen

Kompas.com - 14/02/2021, 21:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan sebagian petani di kawasan lumbung pangan (food estate) Humbang Hasundutan, Sumatera Utara (Sumut) sudah mulai panen. Khususnya panen bawang merah pada Februani ini.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan, food estate yang tepatnya berlokasi di Desa Ria-Ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan itu, sudah ditanami produk hortikultura di lahan seluas 215 hektar.

Itu merupakan proyek awal dari total target 1.000 hektar garapan di tahap pertama. Food estate ini memang berbasis hortikultura dan penanaman terdiri dari kentang, bawang merah, serta bawang putih.

Baca juga: Luhut Targetkan Peta Jalan Food Estate Rampung April 2021

Menurut dia, sisa 785 hektar yang belum ditanami sedang dalam tahap pendataan calon petani calon lahan (CPCL).

"Insya Allah dalam waktu dekat CPCL sudah siap. Begitu siap, para investor sudah bisa masuk langsung. Tentunya para investor ini akan bekerja sama dengan petani,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (14/2/2021).

Prihasto mengklaim, pada lahan yang sudah di tanami tanaman hortikultura menunjukkan progres pertumbuhan yang subur. Meski demikian, diakuinya ada beberapa bedeng yang terpantau tumbuh dengan kurang baik.

Hal ini dikarenakan cuaca yang ekstrem. Pada kondisi yang lembab, berkabut atau curah hujan tinggi, cendawan akan membentuk massa spora yang sangat banyak dan bisa menginfeksi daun.

Akibatnya, lapisan luar daun menjadi layu dan mengering, bahkan bisa juga mengakibatkan umbi membusuk.

"Selain cuaca, faktor tanah yang belum matang atau tanah garapan baru juga dapat berpengaruh pada kesuburan tanaman," katanya.

Bawang merah panen

Sementara itu, petani asal Desa Ria-Ria, Mariono Siregar mengungkapkan, sudah memulai panen bawang merah. Ia pun mengapresiasi kebijakan pemerintah dalam membangun lumbung pangan di lokasi tersebut.

"Bawang yang baru saya panen itu kualitasnya sangat bagus. Harganya Rp 10.000 per kilogram rogol basah,” ungkapnya.

Petani bawang merah lainnya, Hotni Sihombing menambahkan, hasil panen produk pertaniannya terbilang dalam kualitas yang baik. Tak seperti isu yang beredar di media sosial bahwa seluruh hasil pertanian layu dan menguning.

Ia menilai, pemerintah sejauh ini cukup membantu petani di food estate Humbang Hasundutan dalam menggarap pertaniannya. Hal itu mulai dari dukungan ketersediaan pupuk, benih, oabt-obatan, hingga uang harian.

"Mereka yang beropini buruk itu mungkin tidak punya lahan di food estate ini. Tapi intinya kami senang dibantu oleh pemerintah," kata Hotni.

Baca juga: Ada Potensi Lonjakan Harga, KPPU Minta Pemerintah Antisipasi Stok Bawang Putih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com