Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Menguat di Sesi I, Saham-saham Otomotif Melesat

Kompas.com - 15/02/2021, 12:57 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat, Senin (15/2/2021).

Melansir RTI, IHSG menguat 0,8 persen pada level 6.273,83. Adapun total transaksi hingga siang ini mencapai Rp 7,2 triliun dengan volume 8 miliar saham.

Sektor aneka industri menguat 2,6 persen dan menjadi penopang paling tinggi atas kenaikan IHSG siang ini.

Baca juga: Awal Sesi Pasca Libur Panjang, IHSG dan Rupiah Lanjutkan Kenaikan

Dilanjutkan oleh basic industri yang menguat 1,5 persen, dan sektor infrastruktur yang naik 1,4 persen.

Beberapa emiten otomotif juga melesat, seperti saham Indomobil Sukses International (IMAS) yang menguat 20,6 persen di level Rp 1.345 per saham.

Kemudian, saham Astra International (ASII) yang juga naik 3 persen di level 6.025.

Selanjutnya, Gajah Tunggal (GJTL) naik 6,5 persen di level 895 per saham, dan saham Astra Otoparts (AUTO) yang menguat 3,8 persen di level Rp 1.080 per saham.

IMAS hingga siang ini, mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 83,3 miliar dengan volume 62,6 juta saham.

Baca juga: IHSG Dibayangi Profit Taking? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Asing tercatat lakukan aksi jual bersih IMAS sebesar Rp 3 miliar di seluruh pasar.

Selanjutnya, saham ASII di sesi I mencatatkan total transaksi Rp 697,9 miliar dengan volume 114,7 juta saham.

Asing catatkan net sell ASII sebesar Rp 327,8 miliar di seluruh pasar.

GJTL mencatatkan transaksi hingga siang ini sebesar Rp 3,6 milia dengan volume 49,1 juta saham.

Sementara net sell asing tercatat Rp 697 juta.

Baca juga: Ingin Belajar Saham, Perempuan Ini Jadi Korban Pembobolan Rekening

Saham AUTO juga hingga siang ini mencatat total transaksi Rp 12,3 miliar dengan volume Rp 11.17 juta saham. Asing lakukan net sell sebesar Rp 5 miliar di seluruh pasar.

Sebagai informasi, akhir pekan lalu, pemerintah berencana akan memberlakukan beleid Pajak Penjualan Atas Barang Mewah atau PPnBM 0 persen untuk mobil yang akan dimulai pada Maret 2021 (PPnBM mobil) hingga November 2021.

Pada tahap pertama, insentif akan diberikan 100 persen dari tarif semestinya.

Sementara pada tahap kedua insentifnya 50 persen, dan tahap ketiga sebesar 25 persen. Namun, tidak semua mobil bisa dapat keringanan tersebut.

Disclaimer: Artikel ini dibuat dengan tujuan bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com