Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTPP Kebut Pembangunan Jalan di KIT Batang

Kompas.com - 15/02/2021, 16:45 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PP (Persero) Tbk tengah mempercepat pembangunan jalan di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. PTPP dipercaya untuk mengerjakan pembangunan jalan baru sepanjang 3,6 kilometer dan satu jembatan sepanjang 84 meter.

Proyek pembangunan jalan tersebut memiliki masa pelaksanaan selama 180 hari kalender.

Adapun proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp 183 miliar tersebut dibiayai oleh APBN Tahun Anggaran 2020-2021.

Baca juga: IHSG Ditutup Menguat, Saham-saham Ini Banyak Dilepas Asing

“PTPP sedang mengebut progress pembangunan KIT Batang Fase I dimana pembangunan tersebut ditargetkan dapat selesai pada tahun 2021,” ujar Corporate Secretary PTPP Yuyus Juarsa dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/2/2021).

Yuyus menambahkan, pihaknya optimis dapat menyelesaikan pekerjaan lapangan tersebut tepat waktu. Sehingga, para investor dapat segera masuk untuk memulai pembangunan pabrik mereka.

Saat ini, progress pekerjaan yang sedang dilakukan oleh PTPP, antara lain melakukan pematangan lahan, pekerjaan cut & fill,serta menyiapkan lahan siap bangun bagi para investor.

“Dengan segera dibukanya Grand Batang City ini, diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di daerah Batang dan Jawa Tengah,” kata Yuyus.

KIT Batang terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah yang memiliki total luas lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 hektar.

Baca juga: Dorong Literasi Aset Kripto, Indodax Gelar Kompetisi Trading Bitcoin

Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi tiga kluster, yaitu Kluster I seluas 3.100 hektare, Kluster II seluas 800 hektare, dan Kluster III seluas 400 hektare.

KIT Batang merupakan salah satu kawasan pilihan yang ditawarkan dapat menjadi sentra industri baru.

Dengan dibukanya kawasan tersebut, diharapkan dapat mendatangkan para investor asing untuk berinvetasi di Indonesia.

Dalam kurun waktu dua minggu berturut-turut, proyek KIT Batang telah dikunjungi oleh beberapa pejabat pemerintahan seperti Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Dalam kunjungannya Basuki menyatakan bahwa pembangunan KIT Batang agar menggunakan produk dalam negeri.

Baca juga: Pendapatan Naik, Laba XL Axiata Justru Menyusut

Selain itu, Menteri PUPR juga berharap dengan dilaksanakannya pembangunan KIT Batang dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.

Sementara itu, Bahlil menambahkan, sudah ada tig perusahaan besar yang akan mengisi lahan di KIT Batang, yaitu LG, KCC Glass, dan Wavin.

Dia juga berharap di tahun 2021 ini KIT Batang sudah siap untuk menerima tenant yang akan masuk untuk berinvestasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com