Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Ingin Program Padat Karya Bisa Terealisasi Sebelum Ramadhan

Kompas.com - 15/02/2021, 18:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendorong agar program padat karya di 34 provinsi bisa segera dilaksanakan.

Program ini bertujuan mengurangi angka pengangguran di tengah ketidakpastian ekonomi selama pandemi Covid-19.

Keinginan ini disampaikan Luhut saat menggelar rapat koordinasi virtual antarkementerian dan lembaga yang terkait dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang membahas perkembangan terkini pelaksanaan program padat karya di 34 provinsi.

Baca juga: Dua Sosok di Balik Mister Loo yang Dipercaya Luhut Urus Toilet di Danau Toba

"Saya ingin agar program ini bisa direalisasikan hingga April dan Mei 2021 sehingga ketika memasuki bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, mereka para pekerja dari program ini dapat memiliki uang untuk membeli kebutuhan-kebutuhan pokok dan kebutuhan tambahan di hari Lebaran," kata Luhut melalui keterangan di media sosial Facebook-nya, Senin (15/2/2021).

Beberapa program padat karya, seperti terumbu karang, mangrove, desa wisata, dan garam rakyat, akan mulai dilaksanakan untuk menyerap tenaga kerja, khususnya di wilayah padat penduduk.

Contohnya yang sedang berlangsung di Kementerian PUPR, di mana akan mempekerjakan sebanyak 1,2 juta orang dari program padat karya proyek infrastruktur, seperti perbaikan jalan dan drainase.

Luhut juga meminta agar program padat karya menyasar daerah-daerah padat penduduk sehingga bisa menyerap banyak orang dalam program ini.

"Terkait biaya pembebasan lahan bagi proyek prioritas pemerintah untuk wilayah yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi, saya berharap agar pencairannya segera diprioritaskan sehingga uang tersebut bisa dibelanjakan dan perekonomian negeri tetap bergerak menghidupi seluruh masyarakat Indonesia meski dalam keadaan sulit sekalipun," kata Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com