Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unicorn E-Commerce Bakal IPO Tahun Ini, Begini Persiapan BEI

Kompas.com - 15/02/2021, 18:58 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut baik rencana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) perusahaan unicorn atau perusahaan dengan nilai kapitalisasi lebih dari 1 miliar dollar AS.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, saat ini BEI intensif berkomunikasi mengenai peluang pendanaan melalui Pasar Modal Indonesia dengan beberapa perusahaan unicorn di Indonesia.

"Sebagaimana rekan-rekan ketahui bahwa timing IPO perusahaan berdasarkan kesiapan masing–masing internal perusahaan dalam memenuhi persyaratan IPO termasuk kelengkapan dokumen saat disampaikan ke Bursa," kata Nyoman kepada wartawan, Senin (15/2/2021).

Baca juga: Bocoran Perusahaan Teknologi IPO Kuartal 1 2021, Unicorn?

Nyoman juga mengatakan, dalam menyambut perusahaan unicorn, BEI telah mengambil langkah terhadap perubahan dan kebutuhan pasar, serta mempertimbangkan hasil benchmarking ke bursa-bursa global.

Pertama, melakukan penyesuaian Peraturan I-A yang saat ini sedang dalam tahap rule making rule.

"Bursa menyiapkan beberapa alternatif persyaratan pencatatan sehingga dapat mengkomodasi berbagai karakteristik perusahaan, namun tidak terbatas kepada perusahaan unicorn di Indonesia," ungkap dia.

Kedua, Bursa juga telah mengimplementasikan sektoral baru untuk Perusahaan Tercatat yaitu IDX-IC, pada tanggal 25 Januari 2021.

"Dengan IDX-IC tersebut akan lebih mencerminkan sektoral dari Perusahaan Tercatat sehingga mereka dapat lebih diperbandingkan dengan perusahaan tercatat lainnya di BEI dan juga dengan perusahaan tercatat di Bursa global lainnya," tambah Nyoman.

Baca juga: Ekonomi Digital Tumbuh di Tengah Pandemi, Kini Asia Tenggara Punya 12 Startup Unicorn

Ketiga, Bursa sudah melakukan kajian hukum dan berdiskusi dengan otoritas dan stakeholder terkait potensi penerapan beberapa aturan di Indonesia.

Seperti, Dual Class Shares yang memungkinkan perusahaan rintisan atau start-up masuk bursa dengan cara memberikan bobot pemungutan suara (vote) yang berbeda antara pemegang saham pendiri dan juga pemegang saham publik.

Selain itu, bursa sudah mengkaji terkait dengan penerapan skema multiple voting shares atau satu saham yang dimiliki oleh founder dengan hak yang lebih besar dari saham biasa dalam proses pengambilan keputusan.

"Semoga dengan beberapa usaha dan kebijakan yang dilakukan oleh BEI bersama dengan para stakeholder, dapat menarik minat banyak perusahaan di Indonesia termasuk unicorn untuk dapat memanfaatkan pendanaan di pasar modal Indonesia sebagai “house of growth” ke depan," tegas Nyoman.

Baca juga: BEI: 3 Perusahaan Teknologi Bakal IPO di Kuartal I

Sebelumnya, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo, menyebutkan akan ada perusahaan unicorn e-commerce besar akan melantai di bursa.

Namun, sesuai dengan aturan yang berlaku, BEI tidak membocorkan siapakah perusahaan unicorn yang bakal listing tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Whats New
Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Whats New
Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpontesi Ditambah

Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpontesi Ditambah

Whats New
Stereotipe Penilaian Kredit Perbankan

Stereotipe Penilaian Kredit Perbankan

Whats New
Investasi Mangkrak Senilai Rp 149 Triliun Tidak Bisa Dieksekusi

Investasi Mangkrak Senilai Rp 149 Triliun Tidak Bisa Dieksekusi

Whats New
BKN: Hingga Maret 2024, 55 orang ASN Dimutasi ke Otorita IKN

BKN: Hingga Maret 2024, 55 orang ASN Dimutasi ke Otorita IKN

Whats New
Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Whats New
Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Whats New
Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Whats New
Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Whats New
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Whats New
Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Whats New
Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com