Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Manfaat Proteksi bagi Keluarga

Kompas.com - 16/02/2021, 05:09 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Kanker Anak Sedunia setiap tanggal 15 Februari merupakan peringatan paling alami agar kita semua terus waspada dengan penyakit mematikan ini.

Kanker pada anak masih menjadi masalah kesehatan yang krusial di belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia. Kendala terbesar yang dialami Indonesia dalam mengatasi kanker pada anak adalah sulitnya melakukan pencegahan dan pendeteksi dini.

Selain itu, ada saja diagnosis yang keliru atau tertunda, kurangnya akses terhadap fasilitas kesehatan, dan risiko kambuhnya kanker setelah pengobatan menjadi rintangan menuju kesembuhan.

Kasus kanker pada anak-anak di Indonesia sebetulnya cukup jarang, namun penyakit ini adalah salah satu penyebab utama kematian pada anak setiap tahunnya. Dari hasil beberapa penelitian, setiap tahun di Indonesia terdapat sekitar 11.000 anak yang baru terdiagnosis kanker.

Baca juga: Tips Memilih Asuransi Properti dan Kendaraan

Sehubungan dengan ini, Perencanaan Keuangan Finansialku, Harryka Joddy P., CFP®, berpendapat bahwa hal ini menjadi perhatian serius bagi setiap orang tua dalam memberikan proteksi yang tepat bagi anaknya dari penyakit kanker.

“Seperti yang kita ketahui bersama, sekali terdiagnosa kanker maka akan membawa dampak finansial yang cukup besar bagi sebuah keluarga,” ungkapnya.

Misalnya saja, dalam sebuah perawatan penyakit kanker yang bisa menimpa pada anak, akan membutuhkan biaya mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Bila tidak disertai dengan fasilitas kesehatan dan proteksi yang cukup, hal ini dalam mengganggu dari sisi finansial sebuah keluarga.

Tentu menjadi kewajiban ekstra dari sang ayah sebagai kepala keluarga untuk bisa mengantisipasi kasus tersebut tidak terjadi. Harryka menyebutkan, salah satu caranya adalah dengan miliki proteksi dalam bentuk penyakit kritis untuk anak-anaknya.

Menurut dia, dalam asuransi, ada beberapa jenis produk yang dapat menutupi penyakit kritis seperti kanker, yaitu produk tradisional dan unitlink.

Dalam hal penggunaannya, kembali lagi pada kebutuhan sebuah keluarga dan kesanggupan orang tua untuk membayar kontribusinya.

Manfaat Memiliki Proteksi Penyakit Kritis

Berikut ini, Harryka Joddy menjelaskan beberapa manfaat ketika orang tua memiliki perlindungan penyakit kritis untuk anak-anaknya.

1. Memiliki asuransi atau proteksi terhadap penyakit kritis ini, memungkinkan Anda dan pasangan untuk mengambil cuti kerja demi merawat anak Anda, tanpa harus khawatir tentang keuangan keluarga di kemudian hari.

2.  Jika memiliki asuransi, tentu akan ada penggantian dana yang sesuai dengan kebutuhan dari biaya media yang diderita oleh anak Anda. Hal ini sebagai manfaat utama dari produk asuransi penyakit kritis.

3. Anda dapat memiliki cukup uang untuk membayar biaya non-medis yang mungkin Anda tanggung selama masa penyembuhan anak. Misalnya, biaya parkir rumah sakit, dokumentasi, transportasi, atau akomodasi hotel jika Anda harus mengunjungi seorang spesialis di luar kota.

Baca juga: Asuransi Perjalanan Buat yang Hobi Travelling, Perlukah?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com