Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Dewobroto
Pendidik dan Peneliti

Pendidik dan Peneliti di bidang Kewirausahaan. Tim Kewirausahaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sekretaris Umum Komunitas Tangan Diatas.

Kewirausahaan adalah "Vaksin" Sesungguhnya

Kompas.com - 16/02/2021, 06:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TANGGAL 2 Maret nanti bisa dikatakan merupakan hari ulang tahun pertama Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 di Indonesia yang diketahui pertama kali menyerang korban di Depok, Jawa Barat, 2 Maret 2020.

Jutaan korban berjatuhan, banyak yang meninggal dunia, tapi jauh lebih banyak yang sembuh.

Vaksin Covid-19 sudah disuntikkan untuk yang perdana kepada Presiden Joko Widodo pada 13 Januari lalu. Selama 18 bulan ke depan vaksinasi terhadap 181,5 juta penduduk Indonesia ditargetkan selesai.

Selain kesehatan masyarakat, pandemi Covid-19 juga membawa dampak buruk terhadap perekonomian Indonesia. Ribuan perusahaan berguguran. Tak terkecuali Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Data Smesco Indonesia, 35,6 persen UMKM sektor olahan makanan omzetnya menurun drastis. Disusul sektor fesyen 16 persen, kerajinan 13,8 persen dan sisanya sektor lain seperti rumah makan, jasa, manufaktur, pertanian, warung kopi, kue kering dan lain-lain.

Untuk mengatasi dampak kesehatan, telah dan sedang dilakukan vaksinasi. Lantas, untuk mengatasi dampak ekonomi akibat Covid-19, apa yang harus dilakukan pemerintah?

Tak lain adalah menggalakkan kewirausahaan. Bahkan kewirausahan bisa disebut sebagai "vaksin" sesungguhnya untuk mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Menteri Teten: Wirausaha Merupakan Pilihan Tepat!

Masih di belakang

Ya, sebagian besar pengusaha jatuh dan sebagian kecil bisa bertahan bahkan bertumbuh. Ini diprediksi masih akan terus terjadi hingga 2023.

Kewirausahaan bisa direlasikan dengan dukungan iklim kewirausahaan di Indonesia. Saat ini Indonesia menjadi negara dengan urutan terbelakang dilihat dari Global Entrepreneurship Index 2019, yakni peringkat ke-85 dari 129 negara.

Jika dilihat dari Global Entrepreneurship Monitoring 2019, Indonesia masih di belakang daripada negara lain. Salah satu penyebabnya ialah dukungan infrastruktur. Tidak heran kalau hal ini kemudian menjadi keutamaan program pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Pembangunan infrastruktur

Periode pertama Jokowi, pembangunan infrastruktur 2015-2019 mencapai 3.194 kilometer (km) jalan perbatasan, 1.387 km jalan tol, 811,9 km rel kereta api, 136 pelabuhan, 15 bandar udara, 65 bendungan, dan 12,148 km jaringan serat optik Palapa Ring.

Tahun 2020, meski dihadang krisis akibat pandemi Covid-19, pemerintah berhasil menyelesaikan sejumlah target infrastruktur mulai dari jalan, bendungan, hingga jembatan. Progres tahun 2020, dari pagu 103,78 persen realisasi anggaran 93,9 persen dengan realisasi fisik (capaian infrastruktur) 94,9 persen.

Tahun 2021, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur Rp 417,8 triliun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com