Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

140 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Covid-19 Segera Masuk RI

Kompas.com - 16/02/2021, 16:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bio Farma telah mendapat kepastian terkait 140 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac, China.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, bahan baku vaksin tersebut akan segera datang ke Tanah Air dalam waktu dekat ini.

“Dari bahan baku yang kami sudah melakukan kerja sama dan kami sudah agreement dengan Sinovac, itu ada lebih kurang 140 juta dosis bahan baku yang segera masuk sesuai dengan timeline ke Indonesia,” ujar Honesti dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/2/2021).

Baca juga: Bio Farma Kerja Sama dengan Perbankan Untuk Pendanaan Stok Vaksin Covid-19

Sejauh ini, kata Honesti, pihaknya telah memproduksi 15 juta dosis vaksin Covid-19. Sebanyak 7,5 juta dosis diantaranya telah mendapatkan Emergency Use Authoritation (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

“Target kami sesuai dengan timeline yang kami sepakati dengan Kementerian Kesehatan juga untuk bulan Februari ini akan ada sekitar 7,5 juta dosis vaksin yang akan segera distribusikan untuk melakukan program vaksinasi kepada masyarakat Indonesia,” kata dia.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menerbitkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authoritation (EUA) untuk vaksin Covid-19 yang diproduksi di PT Bio Farma.

Dengan adanya izin penggunaan ini, maka vaksin Covid-19 dari Sinovac yang diproduksi Bio Farma bisa digunakan untuk masyarakat Indonesia.

Emergency Use Authoritation untuk vaksin yang diproduksi Bio Farma pada hari ini 16 Februari 2021 bisa disetujui dari Badan POM RI. Vaksin produksi Bio Farma ini diberi nama vaksin Covid-19 dengan nomor: EUA2102907543a1,” ujar Kepala Badan POM RI Penny Lukito dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/2/2021).

Baca juga: Sudah Sampai Mana Kesiapan Pertamina Kelola Blok Rokan?

Penny menjelaskan, sebelumnya Badan POM juga telah menerbitkan izin untuk vaksin Covid-19 yang diproduksi di Sinovac, China.

Kendati vaksin yang diproduksi Bio Farma ini sama dengan yang diproduksi Sinovac, kata Penny, BPOM tetap perlu mengujinya sebelum bisa digunakan untuk masyarakat Indonesia.

Sebab, vaksin ini diproduksi di tempat yang berbeda dan kemasannya pun berbeda.

“Namun ini membutuhkan pengujian, evaluasi khusus dan pemberian EUA terpisah, karena adanya perbedaan tempat produksi, perbedaan kemasan yang sebelumnya single dose dan sekarang multiple dose. Maka sesuai peraturan internasional dan yang diwajibkan di Indonesia terkait uea, maka perlu diregistrasikan kembali sebelum mendapatkan izin penggunaan,” kata dia.

Baca juga: Vaksin Produksi Bio Farma Akan Digunakan untuk Anggota TNI, Polri, dan Guru

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hari Ini, Pertamina Turunkan Harga Pertamax hingga Pertamina Dex

Hari Ini, Pertamina Turunkan Harga Pertamax hingga Pertamina Dex

Whats New
[POPULER MONEY] Viral Warga Berebut Daging di Tumpukan Sampah TPA | Jadwal KRL Jabodetabek Mulai 1 Juni 2023

[POPULER MONEY] Viral Warga Berebut Daging di Tumpukan Sampah TPA | Jadwal KRL Jabodetabek Mulai 1 Juni 2023

Whats New
Lempar ke Luhut, Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

Lempar ke Luhut, Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

Whats New
Menteri KKP Blak-blakan Alasan Ekspor Pasir Laut Diizinkan

Menteri KKP Blak-blakan Alasan Ekspor Pasir Laut Diizinkan

Whats New
Cara Daftar Haji Reguler 2023 serta Syarat dan Setoran Awalnya

Cara Daftar Haji Reguler 2023 serta Syarat dan Setoran Awalnya

Whats New
PMO Prakerja: 24 Persen Peserta Langsung Dapat Kerja Usai Pelatihan

PMO Prakerja: 24 Persen Peserta Langsung Dapat Kerja Usai Pelatihan

Whats New
Saat Elon Musk Kunjungi China untuk Pertama Kali dalam Tiga Tahun Terakhir...

Saat Elon Musk Kunjungi China untuk Pertama Kali dalam Tiga Tahun Terakhir...

Whats New
Papua Punya Potensi Besar Energi Terbarukan Capai 381 GW

Papua Punya Potensi Besar Energi Terbarukan Capai 381 GW

Whats New
Jadwal Terbaru KRL Yogyakarta-Solo per 1 Juni 2023

Jadwal Terbaru KRL Yogyakarta-Solo per 1 Juni 2023

Whats New
Bank Muamalat Hadirkan Kartu Shar-E Debit Muamalat Untuk Permudah Transaksi Jamaah Haji

Bank Muamalat Hadirkan Kartu Shar-E Debit Muamalat Untuk Permudah Transaksi Jamaah Haji

Whats New
Cara Setor Tunai di ATM BCA dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Cara Setor Tunai di ATM BCA dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Spend Smart
Ada Pembatasan Operasional Angkutan Barang Selama Libur Panjang, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Ada Pembatasan Operasional Angkutan Barang Selama Libur Panjang, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Whats New
Asuransi Kesehatan 'Start Up' dan UMKM 'Rey for Business' Bidik Target Jangkau 100 Perusahaan

Asuransi Kesehatan "Start Up" dan UMKM "Rey for Business" Bidik Target Jangkau 100 Perusahaan

Whats New
Menteri KKP: Ekspor Pasir Laut Boleh Saja, asal...

Menteri KKP: Ekspor Pasir Laut Boleh Saja, asal...

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri Melambat Jadi 50,90

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri Melambat Jadi 50,90

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+