KOMPASIANA---Dari banyaknya tokoh publik dan influencer yang membicarakan tentang saham, kini orang-orang sudah mulai mencoba melakan investasi saham --walau kecil-kecilan.
Sayangnya, investasi saham yang dilakukan masih banyak yang asal hingga mengikuti mentah-mentah saran dari tokoh publik dan influencer sehingga tidak paham akan risiko yang terjadi.
Karena dari banyak yang ditampilkan itu sekadar memberi fantasi keuntungan besar.
Nah, inilah yang mesti disadari: investasi di pasar modal menjadi pilihan yang bisa memberi keuntungan besar, hal ini seiring risikonya yang juga besar. Investor mesti cermat membidik emiten yang akan dibeli sahamnya.
Selain konten seputar investasi saham, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di Kompasiana pada rubrik "Ekonomi", di antaranya:
1. Inilah 3 Cara "Meningkatkan" Keberuntungan dalam Berinvestasi Saham
Keberuntungan Pemula, barangkali, isitilah yang tepat menurut Kompasianer Adica Wirawan untuk investor yang memperoleh "cuan" yang besar saat membeli saham untuk pertama kalinya.
Keberuntungan semacam itu, tulisnya, memang sangat mungkin terjadi meskipun investor yang bersangkutan barangkali memilih saham tadi dengan hanya mengandalkan naluri.
Namun, ada yang perlu diketahui, tidak semua orang bisa seperti itu. Tidak banyak yang "beruntung" pada investasi pertama.
"Sebab, berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, kalau saham komoditas yang kita beli harganya sudah jatuh lebih dari 40%, maka akan butuh waktu yang sangat lama agar harganya bisa naik kembali," tulis Kompasianer Adica Wirawan, menyontohkan. (Baca selengkapnya)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.