JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta agar bank pelat merah mentransformasi bisnis utama (core business).
Langkah ini dilakukan untuk memperjelas model bisnis Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sekaligus menopang segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), korporasi hingga ritel.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya akan diarahkan untuk fokus melayani pelaku UMKM. Lalu, PT Bank Mandiri Tbk diarahkan ke bisnis wholesale atau korporasi.
Kemudian, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memperkuat bisnis internasional dan luar negeri. Terakhir, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) fokus menjajal pasar properti khususnya perumahan.
Baca juga: Pemerintah Dorong Koperasi Modern hingga Transformasi Usaha Mikro
Seluruh bank pelat merah yang dihubungi Kontan.co.id pun mengamini dan siap menjalankan arahan Kementerian BUMN tersebut.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menjelaskan, arahan tersebut sudah selaras dengan rencana bisnis perseroan yang fokus pada segmen UMKM.
Dia juga menjelaskan kalau saat ini komposisi kredit UMKM BRI dibandingkan total kredit BRI pun telah meningkat secara signifikan dari 79 persen di 2019 menjadi 82,13 persen pada kuartal IV 2020.
"Target kami porsi kredit UMKM akan terus meningkat hingga mencapai 85 persen dari total kredit BRI," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (15/2/2021).
Target itu menurut bank bersandi bursa BBRI ini juga cukup realistis. Melihat kondisi ekonomi yang mulai pulih di 2021, pertumbuhan kredit BRI diperkirakan bisa mencapai 6-7 persen pada tahun ini.
"Pertumbuhan kredit ini difokuskan pada segmen UMKM agar mampu bangkit dari pengaruh Covid-19," imbuhnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.