Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2020, Penerbitan Surat Utang Perbankan Menurun

Kompas.com - 17/02/2021, 08:48 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat penurunan penerbitan surat utang oleh perbankan selama tahun 2020 karena dampak pandemi Covid-19.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, berdasarkan data tahun 2020, nilai penerbitan surat utang korporasi dalam negeri mencapai Rp 86,96 triliun. Sebesar 56,89 persen atau Rp 44,97 triliun berasal dari sektor selain institusi keuangan, sedangkan 43,11 persen atau Rp 41,97 triliun berasal dari sektor keuangan.

“Tren penerbitan surat utang korporasi berubah sepanjang 2020. Salah satu sektor yang terdampak oleh pandemi antara lain sektor keuangan,” kata Nyoman kepada Wartawan, Selasa (16/2/2021).

Menurut Nyoman, penurunan nilai penerbitan surat utang perusahaan perbankan tidak terlepas dari pertumbuhan kredit yang relatif rendah sehingga bank mengalami peningkatan likuditas dan permodalan yang masih mencukupi.

Selama tahun 2020, nilai penerbitan surat utang perusahaan perbankan, baru tercatat sekitar Rp 7,88 triliun, berkurang dibanding nilai penerbitan sepanjang 2019 lalu yang mencapai Rp 24,28 triliun.

Baca juga: Perbedaan Skema Subsidi Gaji Karyawan di Indonesia dengan Singapura

Begitu pula dengan industri multifinance atau pembiayaan. Dalam periode yang sama nilai penerbitan obligasi perusahaan multifinance menurun menjadi Rp 14,01 triliun.

Dari data historis 2020, secara umum Perusahaan Tercatat Obligasi maupun Sukuk didominasi oleh sektor keuangan. Namun demikian, sektor lain juga memiliki peluang yang sama sepanjang memang dapat menunjukkan kepada investor, kemampuan membayar yang memadai selain imbal hasil yang menarik.

Adapun terkait dengan kesempatan penerbitan obligasi dan sukuk di tahun ini, dapat dilihat pada aspek likuiditas obligasi dan sukuk di pasar sekunder.

Dari data yang diperoleh, sepanjang tahun 2020 lalu, peningkatan investor di Pasar Modal yang terdiri atas investor saham, obligasi, maupun reksadana, mengalami kenaikan 56 persen mencapai 3,88 juta investor. Kenaikan investor ini melonjak 4 kali lipat dalam 4 tahun terakhir.

“Kondisi tersebut memberikan optimisme akan likuiditas Obligasi maupun Sukuk, dimana dapat menjadi alternatif pilihan investasi yang menarik bagi Investor,” jelas dia.

Baca juga: Kebijakan Diskon Pajak Mobil Baru, Apa Tujuannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com